Tenang Suporter, Dejan Antonic Sudah Tahu Cara Membangkitkan PSS Sleman
Dejan Antonic sadar kalau suporter kecewa dengan kinerjanya terutama di Piala Menpora. Dejan Antonic pun mencoba menjawab keresahan suporter tersebut dengan mengaku kalau waktu latihan dan persiapan PSS Sleman jelang Piala Menpora memanglah kurang.
Ambil contoh saat di awal laga Piala Menpora melawan Madura United, ternyata para pemain baru bergabung ke klub sehari sebelum bertanding. Hal itu menyulitkan bagi Dejan Antonic untuk menyiapkan tim karena sehari jelang menuju Piala Menpora.
Bahkan jika secara total, PSS Sleman sepanjang Piala Menpora dalam 3 laga yang sudah dilalui, baru latihan selama 10 hari saja. Parahnya lagi, para pemain asing bahkan ada yang baru bergabung latihan selama 5 hari.
Secara logika, memang apa yang disampaikan Dejan Antonic masuk akal juga, bagaimana bisa tim langsung tampil luar biasa ketika baru gabung latihan beberapa hari saja? Chemistry boleh jadi belum terbentuk dan pemain belum paham betul apa filosofi Dejan Antonic.
-“Saya tidak mau merubah sistem karena saya tahu kualitas pemain PSS (bagus). Tapi untuk filosofi, kita perlu latihan sama-sama baru dapat hasil. Baru 10 hari jadi tidak mungkin dapat hasil yang besar,” begitu dalih Dejan Antonic secara eksklusif kepada INDOSPORT.
Dejan Antonic sendiri menginginkan PSS Sleman bermain dengan agresif, cepat dan sirkulasi bola dari bawah. Di mana gaya main progresif seperti itu mustahil bisa langsung terealisasi ketika waktu persiapan yang kurang, bagi Dejan Antonic.
-Dari sini kita bisa tahu kalau Dejan Antonic ini ingin membawa PSS Sleman bermain seperti apa, hanya saja ia butuh waktu untuk berproses. Jika dikaitkan dengan Seto Nurdiantoro, dulu juga pasti ia membutuhkan waktu hingga bisa membuat PSS Sleman setangguh musim lalu.
Memang sulit bagi Dejan Antonic, karena ia pasti akan selalu dibandingkan dengan Seto Nurdiantoro di mana banyak suporter PSS Sleman belum bisa move on. Tapi rasanya tidak fair juga membandingkan mereka.
Mengingat, bukan Dejan Antonic juga yang menggantikan Seto Nurdiantoro secara langsung (ada Eduardo Perez sebelumnya). Melihat rekam jejak Dejan Antonic di Liga Indonesia, ia sebenarnya juga bukan pelatih kacangan dengan pernah melatih Borneo FC, Madura United, hingga Pelita Bandung Raya (PBR).
Bahkan PBR berhasil dibawanya ke semifinal Liga Indonesia, tapi itu diraih dengan proses panjang. Jika diperbolehkan melihat jalan tengah, sebenarnya apa yang dilakukan suporter dan Dejan Antonic adalah sama-sama ingin melihat PSS Sleman jadi lebih tangguh.
Jadi, apa salahnya jika selama pramusim di Piala Menpora ini, suporter mencoba mendukung kerja Dejan Antonic? Di satu sisi, Dejan Antonic jadi bisa berkonsentrasi mencoba membangun PSS Sleman usai sepak bola Indonesia sempat berhenti akibat pandemi.
Tapi tentu hak suporter juga untuk terus mengawasi dan memberi kritik yang membangun pada Dejan Antonic, karena biar bagaimanapun, itu semua demi PSS Sleman, betul tidak?
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom