Tak Ada Alasan untuk Man United Gagal di Liga Europa 2020/21

Di musim 2019/20 lalu, Manchester United sejatinya mampu keluar sebagai kampiun Liga Europa. Namun, keteledoran di babak semifinal berbuah petaka usai tumbang dari Sevilla.
Tentu publik masih ingat betul bagaimana Man United tumbang dengan skor 1-2 dari Sevilla kendati telah unggul terlebih dahulu lewat penalti Bruno Fernandes.
Banyak yang menyebut bahwa Setan Merah saat itu belum memiliki mental juara untuk meraih gelar. Anggapan itu tak salah, namun juga tak membenarkan kegagalan itu.
Banyak pula yang menyalahkan ketidakmampuan pemain berada di bawah tekanan sebagai biang kerok kegagalan Man United di Liga Europa musim lalu.
-Tak ada pelajaran yang lebih berharga dari sebuah pengalaman. Berbekal pengalaman di musim lalu, maka tak ada alasan bagi Man United untuk gagal (kembali) di Liga Europa 2020/21.
Ada beberapa faktor yang membuat INDOSPORT yakin bahwa haram hukumnya Man United gagal di pentas Liga Europa musim ini. Faktor pertama adalah kedalaman skuat.
-Dibandingkan kontestan lain di babak perempatfinal Liga Europa musim ini, Man United punya kedalaman skuat paling mumpuni dengan pengalaman individu segudang.
Memang masih ada tim papan atas seperti Arsenal, AS Roma, dan Ajax Amsterdam dari delapan tim tersisa. Namun, hanya Man United yang memiliki skuat paling mumpuni dengan beragam opsi.
Sebagai contoh, pada leg kedua saat menjamu Olympiakos, Arsenal harus menurunkan sebagian para pemain terbaiknya. Bahkan, sebagian pemain tersebut telah bermain tiga atau empat hari sebelumnya di kancah Liga Inggris.
Hal serupa berlaku buat AS Roma. Di tengah usahanya kembali ke papan atas, Il Lupi dibuat kesulitan membagi kekuatan sehingga badai cedera kerap menghampiri para bintang utamanya.
Skuat Man United saat ini sejatinya lebih pantas bermain di Liga Champions ketimbang Liga Europa. Sehingga, tak ada alasan Setan Merah untuk gagal di kasta kedua kompetisi Eropa ini.
Faktor kedua adalah pengalaman. Man United tak boleh beralasan skuatnya tak punya mental pemenang. Pengalaman musim lalu seharusnya sudah cukup untuk menambah motivasi menjadi kampiun musim ini.
Pengalaman gagal di babak semifinal menjadi pelajaran berharga bagi skuat Man United saat ini yang mayoritas komposisinya sama dengan musim lalu.
Apalagi, kini Man United punya amunisi tambahan bermental juara seperti Edinson Cavani yang bisa menularkan pengalamannya di kasta teratas untuk para pemain Setan Merah lainnya.
Belum lagi ada nama seperti Paul Pogba, Marcus Rashford, David De Gea, dan Anthony Martial yang pernah merasakan gelar Liga Europa pada musim 2016/17 lalu.
Dari dua faktor itu saja, Manchester United tak punya alasan lagi untuk gagal di Liga Europa. Sudah cukup hanya menjadi tim semifinalis. Kini saatnya Setan Merah beranjak ke final dan menggenggam piala yang dulunya bernama Piala UEFA.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom