Bola Internasional

Kisah Mancini, 'Mendua' di Inter dan AC Milan, Dicampakkan Mourinho

Minggu, 14 Februari 2021 21:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Vittorio Zunino Celotto/Getty Images
Amantino Mancini saat masih berseragam Inter Milan. Copyright: © Vittorio Zunino Celotto/Getty Images
Amantino Mancini saat masih berseragam Inter Milan.

INDOSPORT.COM - Mengingat masa-masa Mancini, mantan anak asuh Jose Mourinho, yang pernah membela sepasang rival bebuyutan di Italia, Inter dan AC Milan.

Jika mendengar nama Mancini, mungkin sosok pertama yang terlintas di kepala adalah seorang pelatih sepak bola kawak serta veteran yang pernah menangani Lazio, Manchester City, Inter, dan Fiorentina.

Namun yang akan dibicarakan kali ini bukanlah Mancini sang pelatih, melainkan Alessandro Faiolhe Amantino. Ia adalah mantan pesepak bola asal Brasil yang kini sudah berusia 40 tahun.

Pria yang juga dikenal dengan nama Amantino Mancini ini adalah salah satu dari sekian pemain seperti Zlatan Ibrahimovic, Hernan Crespo, Christian Vieri, yang pernah ‘mendua’ bersama para raksasa Milan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Akan tetapi, masa-masa Mancini di AC Milan bisa dibilang tidaklah lama, karena pada waktu itu ia hanya berstatus sebagai pemain pinjaman.

Untuk diketahui, Mancini pernah juga membela klub besar Italia lainnya yakni AS Roma selama periode 2003 sampai dengan 2008. Setelah itu, ia baru merapat ke Inter menyusul ditunjuknya Jose Mourinho sebagai pelatih.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Ia datang bersamaan dengan dua bintang lainnya yakni Ricardo Quaresma dan Sulley Muntari. Sayangnya, Mancini gagal bersinar bersama Inter dan kehilangan tempat reguler di skuat karena tampil inkonsisten.

Begitu pula ketika ia dilempar ke AC Milan pada Februari 2010 dengan durasi peminjaman sampai akhir musim. Tampil selama tujuh pertandingan, ia gagal menyarangkan satu gol pun untuk Rossoneri yang telah memercayainya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Kariernya pun terus menukik setelah itu. Padahal saat membela AS Roma, Mancini adalah salah satu pemain yang paling ditakuti di kancah Serie A Liga Italia di bawah asuhan pelatihnya kala itu, Luciano Spalletti.

Nasibnya pun semakin parah ketika tersandung kasus pemerkosaan, yang kabarnya ia lakukan pada tahun 2010 saat berseragam AC Milan. Menurut laporan yang beredar, pada waktu itu ia baru saja menghadiri pesta yang digelar oleh Ronaldinho.

Alhasil, Mancini harus menerima hukuman penjara walaupun sudah membantah segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Dicampakkan Jose Mourinho

Dengan segala peristiwa yang menimpanya, Mancini mengaku masih mensyukuri semuanya, termasuk masa-masanya di Inter, walaupun sempat dicampakkan oleh Jose Mourinho.

“Di Inter, tahun pertama baik-baik saja dengan Mourinho, saya bermain untuknya di formasi 4-3-3. Lalu ia mengganti sistem dan mendepak saya dari tim,” kata Mancini, seperti diberitakan laman Sempre Inter.

“Banyak hal berubah di sepak bola dan tidak selalu salah pelatih. Mungkin saat itu saya sedang tidak dalam performa terbaik sehingga harus dikeluarkan. Tapi itu adalah pengalaman unik, baik Inter dan AC Milan adalah klub hebat,” tambahnya.

Membicarakan sosok Jose Mourinho, Mancini sepertinya tidak menyimpan dendam lantaran tidak lagi dimasukkan ke skuat utamanya. Ia juga menampik The Special One adalah biang keladi yang menghalangi kepindahannya ke Genoa.

“Dia adalah pelatih yang bisa mengeluarkan yang terbaik dari pemain. Dia sangat baik dalam melakukan tanggung jawabnya. Bukan dia yang menahan saya pindah ke Genoa, tapi saya yang tidak mau,” jelasnya.

Setelah Inter dan AC Milan

Setelah karier yang menurun di Inter dan AC Milan, Mancini pun hengkang ke Atletico Mineiro dan namanya mulai memudar dimakan waktu.

Ketimbang terus-terusan merantau jauh, ia akhirnya memutuskan pulang kampung usai jadi pemain pinjaman ke klub Brasil, Bahia. Mancini kemudian tercatat hanya membela klub-klub Negeri Samba sampai pensiun.

Setelah Bahia, Mancini pernah berseragam Villa Nova dan America-MG. Pada tahun 2019, ia juga sempat terjun sebagai pelatih sepak bola di Foggia namun hanya bertahan selama satu bulan lamanya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom