INDOSPORT.COM - Nama Sonny Kurniawan mungkin sudah tidak asing lagi bagi pencinta sepak bola nasional di era 2000-an. Selain pernah bergabung dnegan Timnas Indonesia, ia juga sempat memperkuat beberapa klub besar.
Setelah lama tak terdengar, apa kabar Sonny Kurniawan?
Kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Sonny Kurniawan menceritakan awal kariernya sebagai pemain sepak bola profesional pada akhir 1990-an dan memutuskan gantung sepatu sekitar 2012 di usia 37 tahun.
Sonny yang saat aktif mengisi posisi bek kanan ini menuturkan, awal mula karier sepak bola profesionalnya dimulai pada 1998 dengan memperkuat Petrokimia Putra di Gresik. Saat itu usianya masih cukup muda yakni 19 tahun.
Setelah melalui beberapa musim, bersama Petrokimia Putra, Sonny Kurniawan akhirnya berhasil mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia 2002.
Saat itu, pada pertandingan final Liga Indonesia 2002, Petrokimia berhasil menaklukkan Persita Tangerang di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, dengan skor 2-1. Dua gol kemenangan Petrokimia dicetak oleh Samuel Celbi dan Yao Eloi, sedangkan gol tunggal Persita didapat melalui Ilham Jayakesuma.
Setelah merasakan gelar juara, Sonny Kurniawan mendapatkan panggilan memperkuat Timnas Indonesia. Saat itu, skuat Garuda dilatih oleh Ivan Kolev. Timnas banyak dihuni pemain senior, sehingga ia hanya bertahan satu tahun.
"Pertama dari Petrokimia Sonny juara. Di sana 1998 sampai 2002, Petrokimia pertama kali waktu itu umur masih 19 tahun habis itu ke Timnas, karena Petrokimia juara jadi diambil Timnas," kata Sonny.
Setalah itu, pada musim 2003, Sonny Kurniawan bergabung dengan PSPS Pekanbaru, kemudian Arema Malang dan Persija Jakarta.
"Habis Petrokimia, PSPS Pekanbaru, itu PSPS waktu itu bertabur bintang, karena Timnas mayoritas ke sana, kayak Aples Tecuari, Bima Sakti. Setelah itu ke Arema Malang, kemudian Persija," ujar Sonny.
Setelah memperkuat tim Macan Kemayoran, Sonny memutuskan untuk bergabung dengan Persib Bandung, saat itu tim kebanggaan Bobotoh ini dilatih Arcan Lurie. Selepas bermain di skuat Maung Bandung, ia memperkuat tim yang berada di level bawah dan akhirnya memutuskan untuk pensiun pada 2012.
"Sehabis itu baru ke Persib Bandung 2007, setelah itu mulailah menurun (performa) karena usia. Jadi pensiun itu saya terkahir di Madiun pada 2012, umur 37 tahun. Usia gak bisa dibohongi," kata Sonny.
Sonny mengaku sempat tidak aktif di dunia sepak bola sekitar dua sampai tiga tahun, hingga akhirnya memutuskan kembali ke lapangan yakni sebagai pelatih.
"Setelah itu baru menentukan mau jadi pelatih atau kerja, karena pelatih sepak bola ketemunya sama sepak bola lagi, jadi ya sudah mau berkomitmen jadi pelatih, gak ada second job gak ada lagi," kata Sonny.
Sosok Nova Arianto yang juga merupakan rekan setimnya di Persib pada 2007, turut membantunya terjun ke dunia kepelatihan. Banyak ilmu yang didapat dari Nova yang saat ini menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong.
"Sempat nganggur akhirnya disuruh ikut lisensi pertama C nasional dulu, akhirnya ikut Nova Arianto, belajar-belajar akhirnya bisa melatih dan sekarang sudah lisensi C AFC," kata Sonny.
Selama menjadi pelatih, Sonny sempat melatih maupun menjadi asisten pelatih di beberapa tim dan saat ini ia membantu mantan pemain Persib, Imral 'Korea' Usman di sekolah sepak bola (SBB) Honest yang bermarkas di Bintang Sport Mini Soccer, Jalan Kebon Kopi, Kota Cimahi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom