INDOSPORT.COM - Membedah kualitas Douglas Costa, penyerang sayap terbuang milik Juventus yang kini diminati rival Liga Italia, AC Milan, di bursa transfer musim dingin.
Kabar mengejutkan datang dari bursa transfer Liga Italia. Raksasa Serie A, AC Milan, kabarnya ingin mendaratkan gelandang Bayern Munchen di pengujung jendela transfer musim dingin.
Melansir dari Tuttosport, AC Milan kabarnya tengah serius mempertimbangkan untuk mendatangkan Douglas Costa. Hal ini diambil lantaran Munchen tak berniat mempermanenkan status Douglas Costa.
Pemain asal Brasil, Douglas Costa, dipinjamkan ke Bayern Munchen dari Juventus dengan opsi pembelian permanen pada musim panas lalu. Namun, Die Roten memutuskan untuk tak mempermanenkan kontraknya.
-Pada musim ini Costa cuma tampil di 17 laga saja di semua kompetisi yang mana 12 di antaranya sebagai pemain pengganti. Milan pun ingin memanfaatkan situasi ini untuk mendatangkan pemain 30 tahun itu.
Milan merasa mantan winger Shakhtar Donetsk itu bisa menjadi solusi sayap kanan Rossoneri. Meski begitu, faktor gaji diyakini bisa menghalangi langkah Milan. Seperti diketahui, Costa saat ini digaji 6 juta euro di Juventus.
-Jika AC Milan berniat untuk mendatangkannya di bursa transfer musim dingin ini, mampukah Costa tembus ke tim utama dan menambah kekuatan Milan dalam pesaringan tangga juara Liga Italia? Sebelum menjawab itu, mari kita sama-sama bedah kualitas seorang Douglas Costa.
Bedah Kualitas Douglas Costa
Douglas Costa bergabung dengan Juventus pada 2017 lalu dari klub Bayern Munchen. Munchen sendiri membeli Costa dari klub Ukraina, Shakhtar Donetsk.
Di Juventus, karier Costa cukup mengkilap, terutama pada musim pertama ia bergabung. Di musim pertamanya berseragam Bianconeri, ia jadi andalan sisi sayap dengan catatan 47 penampilan serta 6 gol dan 13 assist.
Karier Douglas Costa mulai mandek saat di musim 2018/19 ia dibekap berbagai cedera, mulai dari engkel, hamstring, sampai cedera betis. Ia pun total hanya mencatatkan 25 laga di semua kompetisi dan sudah mengakhiri musim sejak pekan ke-22.
Douglas Costa belum benar-benar bangkit pada musim 2019-2020. Cedera masih menghantuinya sehingga ia total hanya mencatatkan 29 laga di semua kompetisi dengan mayoritas sebagai pemain pengganti.
Melihat fakta ini, perannya pun mulai terpinggirkan di Juventus. Apalagi, pada awal musim 2020/21, manajemen Si Nyonya Tua mendatangkan darah segar dalam diri Federico Chiesea.
Praktis, saat Pirlo datang ke Turin, Douglas Costa pun masuk daftar pemain yang akan dilepas oleh klub. Costa sepakat kembali ke klub lamanya, Bayern Munchen, sebagai pemain pinjaman dengan opsi pembelian permanen.
Namun apa daya, di Allianz Stadium musim ini, dirinya juga lebih sering duduk sebagai pemain cadangan. Costa cuma mencatatkan 19 laga dengan kontribusi 1 gol dan 3 assist. Di Bundesliga, ia hanya dimainkan sebanyak 9 kali dan tak ada satu pun yang full 90 menit.
Douglas Costa kalah saing dari pemain-pemain yang lebih muda darinya seperti Serge Gnabry dan Leroy Sane. Meski begitu, bukan berarti kemampuannya telah habis.
Douglas Costa saat ini masih tercatat sebagai pemain sayap yang patut diperhitungkan di Eropa. Ia juga masih masuk ke dalam skuad utama Timnas Brasil. Di Brasil Costa sudah mengoleksi 31 caps internasional.
Sebagai seorang penyerang sayap, Costa tergolong pemain yang versatile alias serba bisa. Ia bisa diturunkan baik sebagai sayap kanan maupun sayap kiri. Bahkan, ia juga bisa ditarik lebih mundur ke belakang sebagai gelandang kiri/kanan.
Hal ini tentu bisa menguntungkan Milan yang begitu menitikberatkan serangan dari sisi sayap dalam formasi 4-2-3-1. Untuk saat ini, Douglas Costa bisa menjadi pilihan masuk akal untuk mengatasi masalah di sayap kanan Milan.
Diego Costa memiliki kelebihan dalam hal mendribel bola serta memberikan umpan-umpan kunci. Maka tak heran jika di masa jayanya, ia adalah salah satu raja assist Eropa.
Total, 97 assist sudah dicetaknya untuk empat klub yang berbeda. Selain itu, Costa juga memiliki kelebihan dalam melakukan tembakan jarak jauh.
Tak jarang, tembakannya itu menghasilkan gol untuk klubnya. Omong-omong soal gol, sepanjang kariernya Douglas Costa telah mencetak 65 gol yang dibuatnya bersama empat klub.
Meski catatan golnya semakin menurun dalam setahun terakhir, bukan berarti ia tak bisa diandalkan Milan. Faktanya, level Costa saat ini masih di atas Samu Castillejo dan Alexis Saelemaekers.
Baik secara statistik maupun secara teknis, Costa terbukti lebih unggul dari kedua pemain itu. Di atas kertas, seharusnya ia bisa menambah kualitas pada permainan Rossoneri di musim ini.
Untuk itu, mari kita nantikan bersama. Apakah Douglas Costa jadi bergabung dengan AC Milan di bursa transfer musim dingin ini? Lalu, bisakah ia menjadi aktor utama dalam membantu Milan merebut scudetto?
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom