Bola Internasional

4 Kisah Tim yang Jadikan Legendanya Sebagai Nama Stadion Sepak Bola

Senin, 18 Januari 2021 17:00 WIB
Editor: Isman Fadil
© transfermarkt/whyevolutionistrue/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Johan Cruyff, bapak sepak bola dunia yang diabadikan sebagai nama stadion. Copyright: © transfermarkt/whyevolutionistrue/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Johan Cruyff, bapak sepak bola dunia yang diabadikan sebagai nama stadion.

INDOSPORT.COM -  Biasanya, beberapa klub sepak bola mempensiunkan nomor punggung sang legenda sebagai bentuk penghormatan. Namun ada juga yang menyematkan sang legenda menjadi nama stadion.

Teranyar, Napoli resmi mengganti nama markasnya menjadi Stadion Diego Armando Maradona. Perubahan nama stadion itu sudah disetujui oleh pemerintah kota Naples Desember tahun lalu.

Hal ini dilakukan Napoli sebagai penghormatan untuk Maradona yang meninggal dunia pada November 2020 karena gagal jantung. Maradona II Partenopei pada periode 1984-1991.

Bersama Maradona, Napoli meraih gelar bergengsi di antaranya dua kali juara Liga Italia (1986-1987 dan 1989-1990) dan satu Piala UEFA (1988-1989), yang saat ini bernama Liga Europa.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Selain Maradona, berikut empat sosok legenda sepak bola yang namanya diabadikan menjadi nama stadion seperti dilansir Sportskeeda.

1. Santiago Bernabeu

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Siapa yang tidak mengetahui nama stadion kebanggaan milik Real Madrid, Santiago Bernabeu? Meski demikian, tak banyak yang mengetahui asal-usul di balik nama tersebut.

Ya, Santiago Bernabeu merupakan sosok legenda Real Madrid yang bermain pada tahun 1911 sampai 1927 silam. Dia juga pernah menjadi Direktur Sepakbola klub pada tahun 1927 sampai 1933, asisten pelatih di tahun 1933 hingga 1936, pelatih di tahun 1936 hingga 1941 dan presiden klub di tahun 1943 hingga 1978 silam.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Santiago Bernabeu bisa disebut sebagai sosok yang merintis serta pembangun pondasi yang kuat untuk Real Madrid di awal pembentukannya. Hingga akhirnya, empat tahun sebagai presiden Los Blancos, seluruh staf dan para petinggi klub sepakat untuk mengubah nama stadion mereka dari Chamartin Stadium menjadi Santiago Bernabeu Stadium.

Santiago Bernabeu wafat pada 2 Juni 1978 di susia 82 tahun. Semasa hidup, ia benar-benar berjasa dalam memberikan kejayaan bagi klub ataupun stadion tersebut.

2. Guiseppe Meazza

Serupa dengan Santiago Bernabeu, Giuseppe Meazza juga diabadikan dengan nama stadion. Semasa aktif bermain, Giuseppe Meazza pernah memperkuat klub duo Milan, yakni AC Milan dan Inter Milan.

Saat masih aktif sebagai pemain, Giuseppe Meazza memang lebih banyak melambungkan namanya bersama Nerazzurri.

Meazza yang menjadi pemain dari tahun 1927 sampai 1946 pernah memberikan 3 gelar Scudetto untuk Inter Milan, yakni pada tahun 1929/30, 1937/38, 1939/40, dan satu Coppa Italia di musim 1938/39.

Nama stadion Giuseppe Meazza lebih banyak digunakan oleh Inter Milan, sementara untuk AC Milan, mereka kerap menggunakan nama San Siro sebagai nama aslinya dari stadion tersebut.

3. Johan Cruyff

Klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam mengubah nama stadion mereka Amsterdam Arena menjadi Johan Cruyff Arena pada April 2018 lalu.

Johan Cruyff berhasil mengantar Ajax meraih tiga kali juara Eropa, delapan kali juara Liga Belanda, dan dua Piala Liga.
Legenda yang pernah memperkuat Barcelona ini menghembsukan nafas terakhir pada 24 Maret 2016 di usia 68 tahun.

4. Ferenc Puskas

Nama Ferenc Puskas pastinya sudah tak asing lagi bagi penggemar sepak bola. Nama pemain Nungaria ini tak hanya diabadikan dalam nama penghargaan FIFA. Federasi sepak bola Hungaria juga mengabadikannya menjadi nama stadion kandang mereka sejak 2002 silam.

Semasa aktif bermain, Puskas merupakan legenda sepak bola dunia asal Hungaria yang pernah berseragam Real Madrid dan Budapest Honved. Bersama dua klub tersebut, Puskas memanen 512 gol dari 528 penampilan.

Tak hanya itu, Puskas juga merupakan salah satu bintang negaranya pada era 1950-an. Ia pernah membawa  Timnas Hungaria ke final Piala Dunia 1954.
 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom