INDOSPORT.COM – Jurgen Klopp sebut Manchester United dapat penalti lebih banyak dalam 2 tahun di era Solskjaer dibanding dirinya selama 5,5 tahun melatih Liverpool. Benarkah?
Gameweek ke-17 Liga Inggris 2020/2021 yang digelar akhir pekan lalu menghasilkan situasi panas. Dua rival berat yakni Manchester United dan Liverpool kini menempati puncak klasemen dengan jumlah poin sama, yakni 33, meski MU sedikit diuntungkan karena masih menyimpan 1 laga tunda.
Hasil ini terjadi setelah Manchester United mengalahkan Aston Villa 2-1, sedangkan Liverpool kalah 0-1 dari Southampton sehari kemudian.
Situasi unik terjadi ketika gol kemenangan MU dicetak melalui penalti, sedangkan Liverpool justru gagal mendapatkan penalti dalam dua insiden berbeda saat melawan Soton.
-Komentar menarik pun dilontarkan manajer Liverpool, Jurgen Klopp, menanggapi hasil itu. "Saya dengar Manchester United punya penalti lebih banyak dalam dua tahun ketimbang yang saya dapatkan dalam 5,5 tahun," tutur Klopp merujuk masa kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer di Old Trafford.
Ucapan ini kemudian viral dan dianggap terlalu berlebihan, dan dianggap sekedar pembelaan Jurgen Klopp atas performa buruk Liverpool belakangan ini sehingga bisa terkejar oleh Manchester United di papan klasemen.
-Lantas, seperti apa statistik sebenarnya terkait penalti yang diterima kedua tim di Liga Inggris?
Klopp Salah
Seperti disebut di atas, Klopp menuding Manchester United mendapatkan hadiah penalti lebih banyak dalam 2 tahun masa kepelatihan Solskjaer, dibandingkan Liverpool dalam 5,5 masa kepelatihannya.
Faktanya, dalam hal ini Klopp salah. Catatan Daily Mail menunjukkan sejak Klopp datang pada Oktober 2015 sampai sekarang, Liverpool mendapatkan 30 penalti dari 199 pertandingan Liga Inggris.
Sementara itu, sejak kedatangan Ole Gunnar Solskjaer ke Old Trafford pada Desember 2018, Manchester United menerima 27 penalti dari 75 pertandingan. Dengan demikian, klaim Klopp terbukti salah karena Liverpool mendapatkan 3 penalti lebih banyak.
Namun, jika jumlah tersebut dirata-rata, MU justru lebih unggul. Pasalnya, mereka mendapatkan 1 penalti per 3 pertandingan (27/75) di era Solskjaer, sementara The Reds mendapatkan 1 penalti per 7 laga (30/199) di era Klopp.
Klopp Benar, Tapi Secara Total
Di sisi lain, jika membandingkan jumlah penalti yang didapatkan kedua tim dalam periode waktu yang sama, alih-alih berdasarkan masa kepelatihan Jurgen Klopp dan Ole Gunnar Solskjaer yang punya durasi berbeda, maka ucapan Jurgen Klopp ada benarnya.
Laman Sportsmole menyebut jika dihitung sejak awal musim 2015/2016 yang menjadi musim pertama Klopp melatih, Liverpool menerima 30 penalti. Sementara itu, dalam durasi yang sama Manchester United mendapatkan 42 penalti.
Sementara itu, jika dihitung sejak awal musim 2018/2019, Liverpool tercatat mendapatkan 17 penalti, sedangkan Manchester United mendapatkan 32.
Sejauh ini, MU memang selalu mengungguli perolehan penalti Liverpool pada 3 musim terakhir Liga Inggris. Di 2018/2019 MU mendapat 12 dan Liverpool 7, di 2019/2020 MU mendapat 14 dan Liverpool 5, sedangkan musim ini Setan Merah mendapat 6 dan The Reds 5.
Meski demikian, dalam hal konversi tendangan dua belas pas itu, anak asuh Jurgen Klopp terbilang lebih baik. Dari 30 penalti sejak musim 2015/2016, Liverpool sukses mencetak 28 gol (93% berhasil). Sementara itu, dari 42 penalti, MU hanya mencetak 31 gol (73% keberhasilan).
Juara Penalti Bukanlah Manchester United
Namun meski MU terbukti menerima penalti lebih banyak dibandingkan Liverpool selama 5,5 musim terakhir, mereka bukanlah yang nomor satu di jajaran klub Liga Inggris. Setan Merah hanya berada di peringkat 3.
Peringkat pertama ternyata ditempati oleh Leicester City yang mendapatkan 45 penalti, sedangkan peringkat kedua diisi oleh Manchester City yang menerima 43 hadiah penalti.
Musim ini pun Leicester City memuncaki daftar penerima hadiah penalti dengan 10 penalti, unggul 4 penalti dari MU dan Brighton yang ada di tempat kedua. Sementara itu Liverpool, Chelsea, dan Fulham berbagi tempat ketiga dengan 5 penalti.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom