INDOSPORT.COM - Eks pelatih Borneo FC, Fabio Lopez, sudah tidak sudi untuk kembali menjadi pelatih klub Vietnam. Ia baru saja bercerita soal pengalaman pahit.

Diketahui, saat didepak dari klub Liga 1, Borneo FC, pada April 2019 lalu, Fabio Lopez langsung terbang ke Vietnam untuk mencari pengalaman baru.

Fabio Lopez kemudian menandatangani kontrak di klub kasta tertinggi Liga Vietnam bernama Thanh Hoa FC pada November 2019. Namun karena performa Thanh Hoa FC yang jeblok ia kemudian dipecat setelah mendampingi klub hanya dalam tiga pertandingan saja.

Saat diwawancarai media Italia, Tutto Mercato, Fabio Lopez, mengaku kalau jebloknya performa klub karena adanya ikut campur Presiden Klub Thanh Hoa FC, Nguyen Van De.

Pelatih asal Italia itu menganggap Nguyen Van De sebagai sumber masalah utama karena sering mengatur soal pemilihan pemain yang akan diturunkan.

"Presiden ingin memutuskan semuanya sendiri. Mulai dari pemain yang dipanggil, pemain yang diturunkan, bahkan waktu latihan," kata Fabio Lopez.

"Saya mengadakan latihan pada Sabtu pagi untuk pertandingan hari minggu. Itu juga dilarang olahnya. Dia berkata lebih baik kami latihan sore hari,"

"Pada titik tertentu aku melakukannya. Itu pertandingan ketiga liga, di dua laga pertama, saya bisa menurunkan tim dengan ide saya. Tapi di laga ketiga, dengan tekanan yang konstan, saya ikut dengannya,"

"Jelas semua tidak berjalan baik dan pada babak pertama situasinya buruk. Dia pergi ke ruang ganti karena ingin memberikan pidato pada tim. Lalu saya meninggalkan tulisan dan berkata (anda saja yang jadi pelatih dan saya pergi)," tuturnya menambahkan.

Fabio Lopez menganggap hal tersebut adalah pengalaman terpahit yang pernah ia alami sejak menjadi pelatih profesional. Ia bahkan memberikan pesan kepada seluruh pelatih di Italia supaya menolak tawaran menjadi pelatih klub Vietnam.

"Saya pergi. Tidak mungkin menjadi pelatih di sana. Itu pengalaman terburuk dalam karier saya. Saya memberikan pesan kepada pelatih Italia lainnya," pungkas Fabio Lopez.