INDOSPORT.COM - Bentrok kepentingan antara sekolah dan sepak bola usia muda kembali terulang. Salah satu pemain Garuda Select 3, Adre Arido Geovani, mengaku sempat tidak dapat izin sekolahnya untuk pergi ke Inggris.
Sekolah umumnya menerapkan sistem kehadiran lebih dari 75 persen dalam satu semester, sementara program Garuda Select yang dihuni pemain usia U-16 akan berlatih dan uji coba di Eropa selama enam bulan.
Alhasil, Adre Arido Geovani sempat tidak mendapat restu dari pihak sekolah untuk absen ke Inggris selama enam bulan. Beruntung, setelah diskusi dengan Dinas Pendidikan, ia pun mendapat jalan keluar.
"Masalah sekolah, alhamdulillah sama orang tua di Indonesia sudah diurus. Saya ada niatan mau pindah ke sekolah lain yang mengizinkan atau dispensasi masalah prestasi," ungkap Adre Arido Geovani saat dihubungi awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (28/12/20).
"Kemarin orang tua sudah rapat sama kepala sekolah, bareng dinas (pendidikan) juga, tapi saya tetap memutuskan pindah sekolah," tambah pemain yang kini duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Atas itu.
Kasus ini bukan kali pertama dialami oleh pesepak bola. Sebelumnya, Edgard Amping dari Sulawesi Selatan juga sempat terkendala izin dari sekolah untuk pergi ke Inggris dalam program Garuda Select 2.
"Peraturan di sekolah saya harus 80 persen kehadirannya karena program ini berjalan tujuh bulan, jadi mereka tidak bisa (dikasih dispensasi)," ujar Edgard Amping saat itu.
"Saya tentu kecewa, bukan karena pilihan saya menjadi pesepak bola, tapi karena sekolah kurang mendukung cita-cita saya," tambah pemain yang kini menjabat ban kapten Garuda Select 3 tersebut.
Sebanyak 21 pemain Garuda Select 3 akan mengikuti pemusatan latihan secara intensif yang rencananya berlangsung di Inggris dan berbagai negara Eropa hingga Mei 2021 bersama Dennis Wise dan Des Walker.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom