Liga Inggris

Kisah Klub Chelsea Seharga Rp19 Ribu Sebelum Jatuh ke Tangan Roman Abramovich

Sabtu, 26 Desember 2020 09:31 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Catherine Ivill - AMA/Getty Images
Sebelum dimiliki oleh Roman Abramovich, Chelsea ternyata tim dengan finansial akut kala mengikuti kompetisi Liga Inggris. Harga tim ini bahkan hanya Rp19 ribu saja. Copyright: © Catherine Ivill - AMA/Getty Images
Sebelum dimiliki oleh Roman Abramovich, Chelsea ternyata tim dengan finansial akut kala mengikuti kompetisi Liga Inggris. Harga tim ini bahkan hanya Rp19 ribu saja.

INDOSPORT.COM - Sebelum diakui sebagai salah satu klub tangguh sekaligus terkaya di Liga Inggris, Chelsea ternyata hanyalah tim gurem dengan kesulitan finansial akut. Jauh sebelum Roman Abramovich jadi pemilik sahnya, tim ini hanya dihargai Rp19 ribu.

Bicara soal The Blues memang tak bisa dipungkiri sebagai salah satu tim dengan kekuatan tinggi ketika melakoni berbagai kompetisi, baik domestik maupun pentas Eropa. Bisa dibilang, tim ini selalu punya pemain dengan kualitas tinggi.

Sebut saja beberapa pemain musim ini seperti Timo Werner, Kai Havertz, Hakim Ziyech, Ben Chilwell dan masih banyak lagi yang kesemuanya ditaksir mencapai 247 juta euro (Rp4,2 triliun). Angka fantastis ini ternyata tak sepadan dengan masa lalu klub yang serba kekurangan.

Ya, kembali ke masa lampau, Chelsea hanyalah tim jauh dari kata pantas yang bisa ikut serta dalam kasta tertinggi Liga Inggris. Semua itu dimulai pada 1982, tim yang berkompetisi di kasta kedua ini tak punya pemasukan gara-gara banyak hutang.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Kondisi yang memperihatinkan ini pula membuat Brian Mears, pemiliknya saat itu sangat frustasi. Terlilit hutang hingga 1,85 juta poundsterling (Rp35 miliar), harapannya sedikit menemui titik terang saat bertemu Ken Bates.

Melansir laman berita Telegraph, Bates saat itu berikan solusi terbaik bagi Mears untuk melunasi segala tunggakannya. Namun dengan satu syarat mutlak, ia diperbolehkan memiliki mayoritas saham Chelsea dengan hanya bermodal 1 poundsterling (Rp19 ribu) saja.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Cukup tak masuk akal mengingat harga serendah itu, tapi Mears tak punya pilihan hingga harus menyetujuinya. Kala tim identik warna biru ini berpindah tangan, perubahan drastis langsung terlihat usai Bates mengucurkan dana segar demi beli pemain impian.

Geliat Chelsea untuk jadi tim serba berkecukupan terlihat usai pengusaha logistik asal Inggris itu memasukkan timnya ke pasar saham di Alternative Investment Market. Hasilnya? Para pemain top mulai berkumpul ke Stamford Bridge yang masih disewa saat itu.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Kerja kerasnya pun terbayar sudah, era 1997 hingga 2000-an, Chelsea menjadi salah satu tim paling diperhitungkan usai mampu menangi Piala FA. Selain itu, efek langganan di kompetisi Eropa buat mereka kebanjiran sponsor.

Di sinilah awal mula Roman Abramovich kepincut sebagai investor. Pada tahun 2003, dirinya pun meminang harga ke Ken Bates yang mau berikan mayoritas saham seharga 140 juta poundsterling (Rp2,6 triliun).

Beruntung bagi Bates yang hanya membeli kurang dari Rp20 ribu dan malah mendapat keuntungan berlipat ganda. Kini diambil alih oleh, Roman Abramovich, Chelsea kembali tunjukkan tajinya sebagai salah satu klub terkuat sepanjang Liga Inggris hingga kini.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom