Liga Indonesia

Terstruktur, Askot PSSI Jaksel Jadi Role Model Kemajuan Sepak bola Ibu kota

Senin, 21 Desember 2020 07:45 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Indra Citra Sena/INDOSPORT
Askot PSSI Jakarta Selatan menggelar rapat tahunan 2020, Sabtu (19/12/20). Copyright: © Indra Citra Sena/INDOSPORT
Askot PSSI Jakarta Selatan menggelar rapat tahunan 2020, Sabtu (19/12/20).

INDOSPORT.COM - Askot PSSI Jakarta Selatan menggelar rapat tahunan di Nebito Cafe, Jakarta, Sabtu (19/12/20). Terdapat beberapa poin penting yang dibahas, salah satunya adalah agenda-agenda ambisius untuk tahun depan.

Secara keseluruhan, Askot PSSI Jaksel memusatkan perhatian ke kompetisi usia muda sebagai bentuk kepedulian terhadap pembinaan sepak bola akar rumput yang berada di bawah jangkauan mereka.

Dua agenda rutin seperti Liga Selatan dan Copa Selatan akan diputar kembali setelah tahun ini praktis batal terlaksana akibat pandemi virus corona. Kompetisi paling elite di Jakarta Selatan ini terbagi ke dalam empat kategori usia, yakni U-13, U-15, U-17, dan U-19.

"Tahun ini sepak bola bisa dibilang mati suri. Kami cuma sempat merampungkan Liga Selatan kategori usia U-10, sementara untuk U-13 baru separuh jalan sudah harus distop permanen akibat pandemi virus corona," kata Ketua Askot PSSI Jaksel, Try Joko Susilo.

"Tahun depan kami ingin menghidupkan kembali Liga Selatan dan Copa Selatan supaya pembinaan pemain muda terus berjalan. Waktunya kira-kira mulai Maret sampai September untuk Liga Selatan serta Agustus hingga November buat Copa Selatan," cetusnya.

Di sisi lain, rapat tahunan Askot PSSI Jaksel turut dihadiri oleh para perwakilan stakeholder terkait, antara lain Ketua Konida Jaksel, Dispora Jaksel, dan Sekum Asprov PSSI DKI Jakarta, Arkhi Gusmark Luntungan.

Nama yang disebut belakangan lantas memuji acara Askot PSSI Jaksel karena berisikan penjelasan secara mendetail soal apa saja agenda organisasi tahun depan serta melaporkan semua kegiatan mereka selama setahun terakhir.

"Saya mesti angkat topi kepada Askot PSSI Jaksel yang telah menggelar rapat tahunan dan menjelaskan secara gamblang agenda-agenda organisasi setahun ke depan," ujar Arkhi.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

"Lima Askot lain yang ada di Jakarta tidak melakukannya (rapat tahunan). Askot PSSI Jaksel bisa menjadi contoh bagus dalam hal pengelolaan organisasi secara baik dan benar. Sangat tertata rapi dalam menyusun program kerja," tandasnya.

Sekadar mengingatkan, Askot PSSI Jaksel membawahi sekitar 34 SSB aktif dari total 47 yang terdaftar. Sebanyak tiga pemain muda binaan mereka jebolan SSB Asiop mampu menembus skuat timnas Indonesia U-19, yaitu Kanu Helmiawan, Khairul Imam, dan Rendy Juliansyah.

Selain itu, Askot PSSI Jaksel juga memiliki total 175 pelatih yang terdiri dari dua nama berlisensi A, lisensi B (10), lisensi C (51), lisensi D (73), dan tanpa lisensi (45). Tahun depan semua pelatih tanpa lisensi bakal diakomodasi untuk mengikuti kursus dan mengambil lisensi D.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom