INDOSPORT.COM - Pemilu raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona nampak benar-benar bakal meriah. Bicara soal pengganti Josep Maria Bartomeu, apakah ini saatnya Xavi Hernandez gantikan Ronald Koeman sebagai pelatih utama?

Musibah memang sedang melanda Catalan sejak musim lalu, tak cuma masalah minimnya prestasi melainkan juga krisis ekonomi efek pandemi. Kegagalan liga domestik dan insiden memalukan dibantai 2-8 di pentas Eropa baru awalnya saja, ada banyak masalah lain yang datang.

Bartomeu pun sampai angkat tangan, dan kedatangan Ronald Koeman sebagai pengganti buruknya performa era Quique Setien pun tak lekas buat Barcelona lepas dari keterpurukan. Bagaimana tidak? Mereka tampil begitu mengecewakan sepanjang LaLiga Spanyol.

Demi bisa mengembalikan kejayaan, capres Victor Font dan Joan Laporta selaku mantan presiden pun ajukan diri membenahi kegagalan rezim Bartomeu. Melihat akan tindak-tanduk dua orang tersebut, Xavi nampak mengisyaratkan kembali ke Camp Nou.

"Saya tak mau terlihat proaktif tentang kandidat tertentu manapun. Saya punya hubungan sangat baik dengan Laporta dan Font. Saya hanya berharap mereka berdua lakukan hal terbaik dan saya menyayangi mereka," ucapnya playmaker legendaris itu dilansir Barca Universal.

Ketika ia masih berstatus sebagai pemain aktif, Laporta menjadi otak dibalik kesuksesan Barca menjuarai trofi di era keemasannya. Sementara itu, Font menjadi pendukung karier Xavi yang kini menukangi Al Sadd dan akan memanggilnya jika terpilih nanti.

Sejatinya, salah satu pemain legendaris Timnas Spanyol ini didapuk sebagai pelatih utama Barcelona, dan bukannya Koeman. Hanya saja ia menolak dengan dalih ingin mencari pengalaman lebih dulu bareng Al Sadd sekaligus punya rasa benci dengan Bartomeu.

Secara kualitas, pengalaman dari Xavi cukup memadai usai berhasil menampilkan taktik Tiki-Taka di pentas terakbar seantero Qatar. Bayangkan saja, pola umpan-umpan pendek khas mantan timnya berhasil buat Al Sadd hancurkan Al Gharafa dengan skor 4-1.

Mengingat Bartomeu segera digantikan dua kandidat kuat presiden klub, bukan hal aneh ini jada saat paling tepat Xavi menukangi Barcelona. Tak cuma membenahi performa amburadul Koeman, ia bisa saja bikin Lionel Messi bertahan di LaLiga Spanyol.