INDOSPORT.COM – Meski kini populer sebagai pelatih jempolan, Pep Guardiola mengawali perjalanannya di dunia sepak bola dengan menjadi pemain Barcelona, tepat 30 tahun lalu.
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, dikenal sebagai pelatih hebat. Rekam jejaknya tak hanya bisa dilihat bersama The Citizens, tapi juga bersama dua klub sebelumnya yakni Bayern Munchen dan Barcelona.
Empat musim melatih Barcelona, pria Spanyol ini menghadirkan 4 gelar LaLiga Spanyol dan 2 trofi Liga Champions, serta sejumlah gelar lainnya. Bersama Bayern Munchen, ia di antaranya memenangkan 3 gelar Bundesliga Jerman secara beruntun.
Kini, bersama Manchester City, Guardiola telah meraih 2 gelar Liga Inggris dan sejumlah gelar domestik lainnya.
-Namun meski dikenal kini sebagai pelatih jempolan, kisah panjang Pep Guardiola di dunia sepak bola profesional diawali dengan menjadi gelandang bertahan andalan bagi Barcelona. Cerita itu berawal tepat 30 tahun lalu pada 16 Desember 1990, ketika ia menjalani debut sebagai pemain Blaugrana.
Pep Guardiola bergabung dengan Barcelona pada tahun 1984 ketika berusia 13 tahun. Baru seminggu berada di klub, ia sudah menarik perhatian pelatih kepala Johan Cruyff.
-Cruyff yang ketika itu menengok sesi latihan tim usia muda Barcelona, menghampiri Carles Rexach yang saat itu menjadi pelatih tim junior, dan menanyakan nama pemain yang menjadi gelandang kanan.
“Guardiola. Dia anak baik,” jawab Rexach. Mendengar itu, Cruyff kemudian meminta Rexach untuk menggeser Guardiola ke tengah sebagai pivot. Dugaan Cruyff pun terbukti tepat ketika Guardiola mampu beradaptasi dengan baik di peran barunya itu.
Enam tahun kemudian, Pep Guardiola akhirnya masuk ke tim utama asuhan Johan Cruyff. Absennya Guillermo Amor karena larangan bermain membuat pelatih legendaris asal Belanda itu kemudian memainkan Guardiola melawan Cadiz di LaLiga Spanyol.
Laga yang digelar pada 16 Desember 1990 itu pun tidak hanya menjadi debut Guardiola di LaLiga Spanyol, tapi juga di sepak bola profesional secara keseluruhan.
Barcelona sendiri memenangi laga tersebut dengan skor 2-0. Gol pertama mereka dicetak Txiki Begiristain, sahabat Guardiola yang kini juga berada di Manchester City sebagai Direktur Sepak Bola. Sementara itu, gol kedua Blaugrana dicetak oleh Jose Mari Bakero.
Meski demikian, sorotan justru tertuju pada Guardiola. Gelandang 19 tahun itu tampil impresif dengan habis-habisan memotong serangan Cadiz sejak di lini tengah.
Di sisa musim itu, Pep Guardiola tampil sebanyak 3 pertandingan lagi, sebelum kemudian menjadi pemain inti sejak musim berikutnya.
Secara total, pria bernama lengkap Josep Guardiola Sala ini bermain untuk Barcelona selama 10 musim. Ia mencatatkan 263 penampilan dan mencetak 6 gol di semua kompetisi.
Ia menjadi bagian penting Dream Team Barcelona asuhan Johan Cruyff yang berisikan nama-nama seperti Andoni Zubizaretta, Michael Laudrup, Romario, Miguel Angel Nadal, serta pelatih Barcelona saat ini, Ronald Koeman.
Guardiola hengkang usai mempersembahkan 14 gelar untuk Barcelona termasuk 6 gelar LaLiga Spanyol dan 1 Piala Eropa. Ia kemudian bermain untuk Brescia dan AS Roma di Serie A Italia, sebelum berpetualangan di Qatar bersama Al-Ahli dan pensiun di Meksiko bersama Dorados de Sinaloa.
Di tingkat internasional pun Pep Guardiola dikenal sebagai andalan timnas Spanyol. Ia membawa La Furia Roja meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 dan belakangan ditunjuk sebagai kapten.
Usai pensiun sebagai pemain, ia kembali ke Barcelona untuk menjadi pelatih bagi Barcelona B, hingga akhirnya menjadi sosok Pep Guardiola yang dikenal sebagai pelatih jempolan saat ini.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom