INDOSPORT.COM - Dadang Sudrajat merupakan salah satu penjaga gawang yang pernah dimiliki tim Persib Bandung, pada awal 2000-an.
Selama menjadi pemain sepak bola profesional, Dadang Sudrajat, mengaku memiliki banyak pengalaman yang didapatkan. Karena, selain memperkuat tim Maung Bandung, ia sempat bergabung dengan beberapa klub di Indonesia.
Beberapa klub yang sempat diperkuat oleh Dadang di antaranya, Mitra Kukar, Arema, dan Persitara Jakarta Utara. Sebelum memperkuat Persib di awal 2000-an, ia mengawali kariernya di tim Krakatau Steel sekitar tahun 1999-an.
Setelah itu, pria kelahiran Bandung, 22 Maret 1979 ini bergabung dengan Tim kebanggaan Bobotoh hingga musim 2005.
"Awalnya dari Krakatau Steel, kalau gak salah tahun 1999 dulu kan Divisi 2 lolos ke Divisi 1, berikutnya saya ke Persib dua sampai tiga musim kalau gak salah, 2003-2005, 2006 ke Mitra Kukar, kemudian Persitara, Arema," kata Dadang kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Setelah bermain untuk beberapa tim di daerah lain, Dadang memutuskan untuk pulang kembali ke Bandung. Hanya saja ia bergabung dulu dengan tim Persikab Kabupaten Bandung dan akhirnya memperkuat kembali tim Persib.
Dadang akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola profesional dan menjadikan tim kebanggaan Bobotoh sebagai klub yang terakhir dibelanya.
"Setelah itu pulang ke Bandung lagi ke Persikab, setelah itu ke Persib lagi, 2 tahun selesai di Persib," ucap Dadang menambahkan.
Selama memperkuat Persib, Dadang mengaku banyak kenangan yang tak bisa dilupakan olehnya, mulai dari dukungan dari Bobotoh hingga kebersamaan di dalam skuat Maung Bandung.
Namun, dari beberapa kenangan yang dimilikinya bersama tim Maung Bandung, musim 2003 menjadi salah satu momen yang tidak bisa dilupakan olehnya. Karena, di musim itu Persib dilatih oleh pelatih asing asal Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski dan hampir degradasi.
Namun, di tengah musim manajemen Persib akhirnya mendatangkan pelatih asal Chile, Juan Antonio Paez untuk mengarsiteki Persib menggantikan Marek.
Selain itu, di musim tersebut Dadang yang sebelumnya hanya menjadi kiper pelapis, Udin Rafiudin dan Agus Setiawan, akhirnya bisa mendapatkan kesempatan bermain dan turut menyelamatkan Persib dari degradasi, setelah melalui babak play off.
"Paling pas 2003, waktu itu Persib ada di zona degradasi, Alhamdulillah saya waktu itu kiper ketiga bisa masuk inti dan bisa menyelamatkan Persib dari zona degradasi," ungkapnya.
"Saat itu sama Udin dan Agus, sebelumnya kiper asal Polandia (Mariusz Mucharski), dulu pelengkap saja dari situ bisa jadi inti," kenang Dadang.
Dadang Sudrajat, mengaku setelah pensiun sebagai pemain sepak bola profesional, ia memilih melanjutkan kariernya sebagai pelatih penjaga gawang di Kota Bandung.
Saat ini, Dadang kembali bergabung dengan Persib, hanya bukan sebagai pemain melainkan membantu skuat Maung Bandung dalam pembinaan di Akademi Persib. Selain itu, ada beberapa kegiatan lainnya yang dijalankannya di dunia kepelatihan.
"Paling sekarang berbagai ilmu saja melatih Akademi dan tim Popda sama buka privat juga. Jadi setelah pensiun sebagai pemain sepak bola melatih, berbagai ilmu saja sama junior-junior," jelas Dadang.
Sebagai seorang pelatih, Dadang tentu memiliki harapan agar anak asuhnya berkembang dan menjadi penjaga gawang profesional. Meski begitu, kesuksesan menjadi pemain kembali lagi kepada tekad dan keinginan anak asuhnya.
Sehingga, Dadang selalu mengingatkan anak asuhnya agar tetap bekerja keras dan tidak cepat puas dengan hasil yang diraih.
"Kalau harapan saya sih menciptakan penjaga gawang yang andal, targetnya itu saja. Kalau masalah jenjangnya ke depannya, itu balik lagi ke pemain, mau gak dia kerja keras latihan," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom