INDOSPORT.COM – Tottenham Hotspur berhasil mengandaskan Manchester City di pekan ke-9 Liga Inggris 2020/21. Kemenangan yang diraih Spurs dan Jose Mourinho ini tak ayal menjadi sebuah hukuman bagi Pep Guardiola.
Pada laga yang berlangsung Minggu (22/11/20) dini hari WIB, Tottenham mampu menumbangkan Man City dengan skor 2-0. Gol pertama Spurs tercipta di menit-menit awal lewat Son Heung-min, tepanya di menit ke-5.
Lalu, gol kedua Tottenham baru didapatkan satu jam kemudian lewat Giovani Lo Celso. Uniknya, Lo Celso mencetak gol saat dirinya baru masuk ke lapangan dalam hitungan detik.
Kemenangan ini pun lantas membawa Tottenham merangsek ke puncak klasemen sementara Liga Inggris 2020/21 dengan 20 poin. Duduk di puncak klasemen sementara menjadi torehan pertama Spurs sejak 2014 silam.
-Sedangkan kekalahan yang diterima Man City membuat Guardiola mencatatkan rekor buruk dalam karier kepelatihannya. Pria asal Spanyol ini baru mengkoleksi 12 poin dalam delapan pertandingan dan menjadi poin terendah dalam kariernya sebagai pelatih.
Selain itu, kekalahan ini membuat Man City untuk kali kelima dalam delapan pekan duduk di papan tengah bawah klasemen. Sebelumnya, selama dalam karier kepelatihannya, Pep Guardiola hanya tiga kali berada di papan tengah bawah klasemen.
-Sejatinya, hasil 2-0 Tottenham vs Man City merupakan sebuah ketidakadilan untuk Guardiola. Setidakya, catatan-catatan selama pertandingan membuktikan bahwa ia dan The Citizens pantas menang.
Man City unggul dengan 22 kali tendangan di mana hanya lima di antaranya mengarah ke gawang. Sedangkan Tottenham hanya melepaskan empat tendangan dan dua di antaranya mengarah ke gawang dan berbuah gol.
Sedangkan dari segi penguasaan bola, Man City tampil dominan dengan penguasaan bola sebanyak 67 persen, Tottenham selaku tuan rumah malahan hanya mencatatkan 33 persen penguasaan bola.
Dilihat dari statistik pasca pertandingan, semua catatan mengarah untuk kemenangan Man City. Namun, hasil berkata lain. Hal ini disebut Guardiola sebagai hukuman dari Mourinho dan Spurs.
“Kami tahu sebelum pertandingan bahwa Anda tak bisa memberi mereka gol pertama. Kami punya lebih banyak peluang tapi kami kalah. Timnya Mourinho seperti ini, Anda membuat kesalahan dan mereka akan menghukummu,” ucap Guardiola dikutip dari BBC Sports.
Pernyataan Pep Guardiola tersebut seakan menggambarkan detil pertandingan secara jelas. Bahwa kemenangan Jose Mourinho dan Tottenham Hotspur adalah bentu hukuman untuknya dan Manchester City.
Entah apa yang terjadi di kubu Man City saat ini. Padahal,di awal musim, anak asuh Guardiola dijagokan akan menjuarai Liga Inggris 2020/21.
Bahkan gelontoran dana besar untuk mendatangkan bek (yang jadi problema di musim lalu) telah dikeluarkan Man City. Tetap saja, perubahan tak tampak terlihat hingga pekan ke-9 Liga Inggris 2020/21.
Dua gol Tottenham ke gawang Man City di laga dini hari tadi (22/11/20) berasal dari kesalahan taktik Guardiola dan buruknya koordinasi lini pertahanan.
Guardiola bahkan sadar bahwa di laga Tottenham vs Man City Mourinho berhasil menerapkan skenarionya sendiri sehingga berhasil meraih kemenangan di pertemuan ke-24 antara kedua pelatih.
“Itu adalah skenario sempurna bagi mereka (Spurs). Mereka bertahan begitu dalam, mereka hanya punya dua tembakan ke gawang dan tak lebih dari ini,” tutur Guardiola.
Gol pertama di laga ini tercipta karena bebasnya ruang yang bisa di eksploitasi Son Heung-Min. Ruang ini didapatkan karena pressing tinggi yang diterapkan para pemain Man City.
Pun dengan gol kedua yang dibuat Lo Celso. Gol kedua Spurs ini didapat dari kesalahan para pemain Man City yang coba membongkar pertahana berlapis tuan rumah.
Uniknya, dua gol ini dibuat dari posisi yang sama, yakni sektor kanan pertahanan Man City yang digalang Kyle Walker yang memang tampil buruk dalam bertahan dan menyerang di beberapa laga terakhir The Citizens.
Apakah Guardiola perlu mendatangkan bek kembali untuk mengatasi kelemahan di sisi ini? Berapa banyak lagi uang yang ingin ia keluarkan untuk membenahi pertahanan?
Satu hal yang pasti, Pep Guardiola merasa mendapat hukuman setimpal atas menurunnya performa anak asuhnya dan buruknya manajemen taktiknya. Hukuman itu pun diberikan sosok yang pantas, yakni Jose Mourinho yang menjadi pemeran antagonis dari filosofi yang dimiliki pelatih Manchester City tersebut.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom