INDOSPORT.COM - Harianto mengaku tetap bangga atas perjalanan kariernya selama dua dekade sebagai pesepakbola profesional, meski hanya tiga kali saja menembus skuat Timnas Indonesia.
Banyak prestasi yang disabetnya selama periode tersebut. Yang paling fenomenal, tentu saja saat membawa Persik Kediri menjuarai Divisi Satu 2002, kemudian Divisi Utama tahun 2003 dan 2006.
"Alhamdulillah, saya mendapat semuanya selama 20 tahun sebagai pesepakbola profesional. Prestasi, materi dan lainnya sudah saya rasakan," Harianto berucap kepada INDOSPORT, Sabtu (14/11/20) lalu.
Dia juga bangga dengan kariernya di level sepak bola internasional. Bersama tim Macan Putih, impiannya berlaga dengan tim-tim kelas satu Asia diperoleh melalui Liga Champions Asia tahun 2004 dan 2007.
"Bertanding dengan tim-tim asal Jepang, Korea Selatan jelas pengalaman berharga," ungkapnya.
Sementara di level Timnas Indonesia, Harianto merasakannya selama tiga kali saja. Kiprahnya berbaju tim Merah Putih dimulainya usai mengantar Arema Malang menembus babak 8 besar Liga Indonesia musim 2000 silam.
"Saya ke timnas pertama kali atas panggilan Bernhard Schumm saat Pra Olimpiade. Dipanggil lagi oleh Nandar Iskandar pada 2003 dan 2006 oleh Peter White saat Pra Piala Asia," ujarnya.
"Tentu, saya sangat bangga bisa membela tim nasional. Meski hanya masa seleksi, tidak sempat merasakan event internasional," gelandang yang identik dengan nomor 12 itu menambahkan.
Setelah pensiun pada 2016, Harianto kini kembali sibuk bekerja di kantor. Tepatnya menjadi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Kediri.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom