INDOSPORT.COM – Kembali ke skuat utama Inter Milan setelah dipinjamkan musim lalu, Ivan Perisic dan Radja Nainggolan punya nasib yang berbeda. Seperti apa?
Kehadiran Antonio Conte ke Inter Milan pada awal musim 2019/2020 membawa perubahan besar di tubuh skuat La Beneamata, termasuk pada dua anggota senior tim utama, yakni Ivan Perisic dan Radja Nainggolan.
Meski menjadi andalan di musim sebelumnya, kedua bintang senior itu harus menerima kenyataan bahwa jasa mereka tak lagi dibutuhkan. Tak mendapatkan pembeli, Perisic dan Nainggolan akhirnya dipinjamkan ke klub lain.
Ivan Perisic pun akhirnya bergabung dengan raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Munchen. Meski lebih banyak menjadi pelapis, bintang Kroasia ini justru bergelimang gelar setelah Die Roten meraih treble winners dengan menjuarai Bundesliga Jerman, DFB Pokal, dan Liga Champions.
-Sementara itu, Radja Nainggolan bertahan di Serie A Italia dengan bergabung ke Cagliari. Di tim yang berlevel di bawah Inter Milan dan Bayern Munchen itu, ia sukses menjadi andalan. Hingga akhir musim, bintang berdarah Batak ini mencatatkan 29 penampilan serta sumbangan 6 gol dan 7 assist.
Penampilan gemilang di kedua klub itu terbukti membuahkan hasil. Usai menjalani masa pembuangan itu, keduanya pun kembali ke Giuseppe Meazza. Meski sempat kembali dikabarkan bakal dijual, Nainggolan dan Perisic akhirnya masuk ke dalam skuat besutan Conte untuk musim ini.
-Menariknya, tak cuma terdaftar di skuat untuk Serie A Italia, keduanya bahkan terdaftar dalam skuat untuk Liga Champions.
Meski demikian, persamaan keduanya terhenti di situ. Pasalnya, meski sama-sama terdaftar sebagai anggota skuat, keduanya memiliki nasib yang berbeda.
Keberhasilan membawa Munchen meraih treble winners musim lalu tampaknya mengubah pandangan Conte terhadap Perisic. Terbukti, meski harus berubah peran menjadi bek sayap kiri, Perisic rutin diturunkan oleh Conte.
Dari 10 pertandingan yang sudah dijalani Inter Milan di Serie A Italia dan Liga Champions musim ini, Perisic selalu tampil, dengan 7 di antaranya dijalani sebagai pemain mula.
Besarnya kepercayaan Antonio Conte terhadap pemain 31 tahun ini juga tampak ketika Romelu Lukaku harus absen karena cedera. Alih-alih menurunkan penyerang muda Andrea Pinamonti, Conte justru mendorong Perisic ke depan menjadi penyerang, mendampingi Lautaro Martinez.
Kepercayaan itu pun dibayar tuntas oleh Perisc dengan sumbangan dua gol dan dua assist, termasuk gol di injury time saat melawan Parma dua pekan lalu, yang membuat Inter terhindar dari kekalahan.
Sementara itu, meski sukses menembus skuat utama, Radja Nainggolan tak terlalu mendapatkan kepercayaan Antonio Conte. Tercatat, ia baru tampil empat kali musim ini, yang semuanya dilakukan sebagai pemain pengganti. Total menit bermainnya pun hanya 40 menit alias 10 menit per laga.
Akibatnya, gelandang berusia 32 tahun ini pun kembali santer disebut akan hengkang pada bursa transfer musim dingin di Januari nanti. Ia bahkan disebut menjadi incaran dari dua klub Serie A Italia yakni Cagliari yang musim lalu meminjamnya, dan Torino.
Nainggolan sendiri dikabarkan bakal tampil sejak menit awal di lanjutan Serie A Italia akhir pekan ini melawan Torino, mengingat empat hari kemudian Nerazzurri bakal bersua Real Madrid di Liga Champions. Kesempatan ini pun wajib dimanfaatkan dengan baik oleh Nainggolan.
Penampilan gemilang di laga tersebut bisa membuat Antonio Conte memberinya kesempatan lebih banyak di masa depan. Jika tidak, mantan bintang AS Roma itu harus siap-siap ditendang pada Januari nanti, sehingga nasibnya akan benar-benar berbeda dari Perisic yang kini jadi andalan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom