In-depth

John Arne Riise, Penendang Kidal Kilat yang Buat Anfield Jatuh Cinta

Selasa, 17 November 2020 20:11 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Zak Kaczmarek/Getty Images
John Arne Riise saat masih berseragam Liverpool. Copyright: © Zak Kaczmarek/Getty Images
John Arne Riise saat masih berseragam Liverpool.

INDOSPORT.COM - Mengingat kembali sosok John Arne Riise, mantan pemain Liverpool berkaki kidal yang sangat dicintai publik Anfield.

Pemain kelahiran Molde, Norwegia, 24 September 1980 tersebut pernah mengabdi di Liverpool selama kurun waktu 2001 sampai dengan 2008. Selama itu pula ia mendapat kasih sayang yang luar biasa dari publik Anfield.

Hal ini tentu tidak mengherankan apalagi para suporter The Reds terkenal begitu passionate. Seperti para idola Liverpool lain, Riise dengan mudah masuk ke hati penggemar tidak lama setelah ia menginjakkan kaki di Liga Inggris.

Ia datang ke Liverpool pada musim panas 2001, bergabung dari Monaco dengan banderol 4 juta poundsterling. Ia kemudian memegang peran penting dalam gaya serangan balik ala Gerard Houllier.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Nama John Arne Riise pun semakin naik daun seiring pengakuan publik terhadap kemampuan kaki kirinya yang begitu luar biasa. Caranya menendang bola begitu murni dan penuh kekuatan, hingga menghasilkan banyak gol spektakuler.

Salah satu yang mungkin paling diingat adalah penampilannya ketika melawan Everton di Goodison Park, di mana ia berhasil membuktikan kemampuannya dalam hal menyerang meski berposisi sebagai full back.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Ia bahkan berlari setengah lapangan lebih sebelum menceploskan bola ke gawang The Toffees pada September 2001. Aksinya ini pun sontak membuat Riise jadi buah bibir para suporter Liverpool dan juga publik sepak bola Liga Inggris.

Tidak sampai di situ saja. Pria bernama lengkap John Arne Semundseth Riise tersebut kembali memamerkan kemampuan kaki kirinya yang melegenda.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Dua bulan setelahnya, tepatnya pada November 2001, gawang Manchester United gantian jadi korban. Ia melepaskan tendangan bebas kilat dari luar kotak penalti dengan kekuatan mencapai 70mph (sekitar 112 kmh).

Kekuatan tendangan tersebut cukup kuat untuk membuat seisi stadion bergemuruh. Selepas mencetak gol itu, ia menarik kaosnya ke atas menutupi kepala, yang mana kemudian jadi trademark-nya setiap mencatatkan namanya di papan skor.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom