2 Biang Kerok Kekalahan Manchester United dari Istanbul Basaksehir

Dua pemain bintang Manchester United, Nemanja Matic dan Bruno Fernandes pun menjadi sorotan usai dikalahkan Istanbul Basaksehir dengan skor 1-2. Terlebih pada sosok Matic, eks Chelsea yang dinilai menjadi biang keladi gol cepat yang dilesakkan oleh Demba Ba.
Hal ini disampaikan oleh legenda Manchester United sekaligus pengamat sepak bola, Paul Scholes, seusai pertandingan. Dirinya menilai bahwa Matic tidak mendengarkan instruksi asisten Solskjaer, Mike Phelan, saat memintanya untuk mundur tatkala untuk berjaga-jaga adanya serangan balik.
"Anda setidaknya harus memiliki seseorang di garis tengah lapangan, saat melakukan serangan," buka Scholes kepada BT Sport.
"Gol pertama Basaksehir adalah murni kesalahan dalam komunikasi. Anda dapat melihat bagaimana Mike Phelan yang berada di samping lapangan mengatakan kepada Matic sambil menunjuk-nunjuk untuk mundur. 'Matic, Matic, kamu harus selalu berada di sana'," tambah Scholes.
-Selain itu, Scholes juga mengatakan dirinya malu dengan empat bek yang dimainkan oleh Solskjaer. Eks langganan Timnas Inggris ini menilai tidak mengerti jalan pikir para bek Manchester United.
"Ini benar-benar memalukan. Apa yang dilakukan oleh empat bek di belakang, saya tidak mengerti maksudnya. Saya pikir Manchester United tengah berjuang keras untuk kembali, tapi ini sulit untuk dimengerti," tambahnya.
-"Secara teknis, penguasaan bola Manchester United tidak masalah dari lini tengah ke lini depan. Tapi saya tidak mengerti dengan cara mereka bertahan hingga gol kedua terjadi," tutupnya.
Sementara itu, sorotan kedua datang kepada sosok Bruno Fernandes. Gelandang serang asal Portugal ini menunjukkan statistik yang 'mengerikan' saat bertandang ke Istanbul Basaksehir.
Bruno Fernandes vs Basaksehir:
— StatmanBains (@StatmanBains) November 4, 2020
73.8% pass accuracy
63.5% final third passes completed
34 times he lost possession
1/4 shots on target
7/14 long balls completed
0/6 crosses completed
0 chances created#IBFKMUN
Berposisi sebagai gelandang serang, yang memiliki tugas untuk tampil se-kreatif mungkin untuk merepotkan lini belakang lawan, Bruno Fernandes justru gagal menerapkan hal itu.
Eks pemain Sporting Lisbon ini tampil mengecewakan, dengan hanya memiliki 73,8 persen akurasi umpan, dan telah 34 kali gagal dalam penguasaan bola. Kurangnya asupan umpan-umpan berkelas kepada Martial atau pergerakan yang merepotkan di lini belakang Basaksehir nyatanya berpengaruh besar atas seretnya gol Manchester United di laga ini.
Terlepas dari dua sosok tersebut, sejatinya Manchester United sendiri memang kerap kesulitan tiap kali bertandang ke klub asal Turki. Bahkan, telah terjadi siklus kekalahan empat tahun sekali di bulan November untuk Manchester United saat bertandang ke klub Turki.
Jauh sebelum melawan Istanbul Basakseshir di Liga Champions, kekalahan pertama Manchester United di kandang klub Turki pada era modern terjadi tatkala bertandang ke Turk Telekom Stadium, kandang Galatasaray.
Manchester United yang kala itu masih dilatih oleh Sir Alex Ferguson, menelan kekalahan 0-1 dari skuat Fatih Terim pada tanggal 20 November 2012. Gol tunggal Burak Yilmaz ke gawang Anders Lindegaard tak mampu dibalaskan oleh Chicharito dan kawan-kawan.
Kekalahan kedua di Turki terjadi dalam ajang Liga Europa. Manchester United kala itu bertandang ke kandang Fenerbahce pada 3 November 2016 dalam fase lanjutan grup A.
Manchester United yang saat itu dilatih oleh Jose Mourinho kalah dengan skor 1-2. Gol yang dicetak oleh Moussa Sow dan Jeremian Lens hanya mampu dibalas sekali oleh Wayne Rooney di penghujung laga.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom