In-depth

Turki Jadi 'Neraka' untuk Manchester United, Solskjaer Jangan Main-main dengan Formasi

Selasa, 3 November 2020 16:46 WIB
Editor: Isman Fadil
© Vincent Mignott/DeFodi Images via Getty Images
Manchester United sudah ditunggu klub Turki, Istanbul Basaksehir, pada matchday ketiga Grup H Liga Champions 2020/2021 di Basaksehir Fatih Terim Stadium. Copyright: © Vincent Mignott/DeFodi Images via Getty Images
Manchester United sudah ditunggu klub Turki, Istanbul Basaksehir, pada matchday ketiga Grup H Liga Champions 2020/2021 di Basaksehir Fatih Terim Stadium.

INDOSPORT.COM - Setelah kekalahan menyakitkan dari Arsenal 0-1 dalam lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester United sudah ditunggu klub Turki, Istanbul Basaksehir, pada matchday ketiga Grup H Liga Champions 2020/2021 di Basaksehir Fatih Terim Stadium, Kamis (04/11/20) dini hari WIB.

Manchester United tengah dalam performa bagus di Liga Champions musim ini, dengan meraih dua kemenangan beruntun atas Paris Saint-Germain (2-1) dan RB Leipzig (5-0). Sedangkan penampilan sebaliknya ditunjukan oleh Istanbul Basaksehir yang terus mengalami kekalahan sebelum bertemu Setan Merah.

Jawara Liga Turki musim lalu ini takluk 0-2 dari RB Leipzig pada partai perdana Liga Champions dan PSG dengan hasil serupa di Basaksehir.

Walaupun demikian, Manchester United perlu mewaspadai kebangkitan dari Istanbul Basaksehir yang sedang mencari poin perdana di Liga Champions musim ini.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Meski juga tengah dalam penampilan inkonsisten di musim ini baik di kompetisi domestik maupun Eropa, Istanbul Basaksehir bisa memberikan efek kejut untuk tamunya, Manchester United. Apalagi skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer tidak memiliki rekor bagus saat bertanding di Turki.

Sepanjang sejarah Manchester United, mereka baru 16 kali berhadapan dengan kesebelasan asal Turki. Hampir semua pertandingan mereka terjadi di fase penyisihan grup.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Dari 16 pertemuan, Manchester United meraup delapan kemenangan, tiga imbang, dan lima kekalahan. Tiga dari lima kekalahan Manchester United terjadi saat mereka bertandang ke Turki.

Laga Istanbul Basaksehir vs Manchester United merupakan pertemuan pertama kedua tim di kancah Eropa. Sejauh ini pemilik 20 gelar Liga Inggris itu baru bertemu empat klub Turki, di antaranya Bursaspor, Fenerbahce, Besiktas, dan Galatasaray.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pertemuan terakhir Manchester United saat bertemu klub asal Turki terjadi pada 3 November 2016 pada ajang Liga Europa 2016/2017. 

Kala itu, Paul Pogba dan kawan-kawan yang masih dilatih Jose Mourinho takluk 1-2 dari Fenerbahce di Şükrü Saracoğlu Stadium, lewat gol Moussa Sow (2') dan Jeremain Lens (59'). Sementara Manchester United hanya membalasnya melalui gol Wayne Rooney pada menit ke-89.

Adanya 'teror' suporter tuan rumah serta kerap memainkan pemain pelapis jadi dua faktor utama Manchester United kesulitan membawa pulang poin saat bermain di Turki.

Ole Gunnar Solskjaer Harus Pintar Meracik Formasi dan Menentukan Posisi Pemain

Dari paparan di atas, Manchester United perlu hati-hati dalam menentukan starting XI pemain saat melawan kesebelasan Turki.

Apalagi Ole Gunnar Solskjaer baru-baru ini mendapatkan banjir kritikan dari pundit dan mantan pemain sepak bola terkait strategi dan formasi serta line up saat Manchester United menjamu Arsenal pekan lalu.

Seperti yang diutarakan oleh legenda Chelsea dan Timnas Prancis, Frank Leboeuf, yang mempertanyakan formasi yang digunakan Solskjaer soal posisi Paul Pogba di laga melawan Arsenal. Pemain bernomor punggung 6 itu ditempatkan pada posisi sayap kiri.

Ya dalam laga Manchester United vs Arsenal, Paul Pogba gagal menunjukkan sinarnya. Justru bekas pemain Juventus itu menjadi penyebab timnya mendapatkan hukuman penalti.

Penalti yang didapatkan The Gunners berawal dari pelanggaran Pogba terhadap bek sayap Arsenal, Hector Bellerin.
Menurut Leboeuf, Solskjaer perlu memikirkan lagi komposisi terbaik di lini tengah timnya, termasuk jika harus mencadangkan Paul Pogba.

"Masalahnya, dia (Solskjaer) ) mengubahnya pada babak kedua, dengan Pogba lebih banyak berada di sayap kiri. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan Pogba. Mungkin posisi terbaik Pogba saat ini memulai dari bangku cadangan," tukas Frank Leboeuf seperti dilansir dari Goal Internasional.

Ole Gunnar Solskjaer pun perlu pintar meracik formasi dalam pertandingan selanjutnya agar kesalahan saat melawan Arsenal tidak terulang kembali. 

Ditambah laga melawan Istanbul Basaksehir di ajang Liga Champions juga mejadi pertaruhan pria asal Norwegia yang posisinya sebagai pelatih Manchetser United tengah digoyang pasca hasil buruk di kompetisi Liga Inggris 2020/2021.





 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom