INDOSPORT.COM – Laga Burnley vs Chelsea menjadi laga yang membuah Frank Lampard bungah. Selain formasi 4-3-3 yang ia terapkan berhasil, ia pun melihat adanya duet baru di lini tengah dari 2 penggawa mudanya, Kai Havertz dan Mason Mount.
Pada laga melawan Burnley, Chelsea menanggalkan formasi 4-2-3-1 andalannya dan mulai memainkan 4-3-3 yang merupakan formasi terakhir yang The Blues pakai dalam 20 menit pertandingan terakhir melawan Krasnodar di Liga Champions 2020/21.
Pada formasi 4-3-3 ini, Lampard memainkan trio N’Golo Kante, Mason Mount dan Kai Havertz di lini tengah untuk menopang trio Hakim Ziyech, Timo Werner dan Tammy Abraham di lini depan.
Trio Kante, Mount dan Havertz pun juga bertugas untuk meng-cover lini belakang yang digalang Ben Chilwell, Thiago Silva, Kurt Zouma dan Reece James.
-Formasi ini pun berjalan apik sejak menit pertama. Chelsea mampu membuat Burnley kewalahan saat bertahan dan menyerang.
Saat bertahan, Burnley dibuat kelimpungan dengan pergerakan dan umpan daerah Hakim Ziyech yang bertugas sebagai pemain bernomor 10.
-Sedangkan saat menyerang, Burnley harus menemui jalan buntuk karena Chelsea mengandalkan pressing tinggi (High Pressing) hingga hampir setengah lapangan. Hal ini memaksa The Clarets untuk bermain Long Ball.
Pertahanan rapat Chelsea memang tak lepas dari kehadiran Thiago Silva sendiri. Namun, trio Kante, Mount dan Havertz menjadi penyaring dan pemutus serangan sehingga Burnley frustrasi dan melepaskan bola panjang saat menyerang.
Trio Kante, Mount dan Havertz pun terbilang aktif. Wajar jika Lampard mulai bungah melihat taktik 4-3-3 yang ia terapkan berjalan dengan baik.
Apalagi jika melihat Mason Mount dan Kai Havertz mampu saling melengkapi sebagai pemain bernomor 8 di lini tengah, seperti saat dirinya dan Michael Ballack berduet bersama di lini tengah Chelsea 1 dekade silam.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom