Bola Internasional

Lebih dekat dengan Braif Fatari, Bakat Papua yang Ditemukan Legenda Chelsea

Sabtu, 24 Oktober 2020 20:25 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© PSSI
Striker Timnas Indonesia U-19, Braif Fatari. Copyright: © PSSI
Striker Timnas Indonesia U-19, Braif Fatari.

INDOSPORT.COM - Braif Fatari merupakan salah satu pemain yang mencuri perhatian di Timnas Indonesia U-19 era Shin Tae-yong. Ia bertransformasi dari gelandang menjadi striker, berkat sentuhan pelatih asal Korea Selatan itu.

Sejak awal meniti karir, Braif sudah nyaman diposisi gelandang. Namun, kejelian Shin Tae-yong membuatnya bisa mengeksplor kemampuannya untuk menjadi ujung tombak Timnas U-19.

"Pertama dipindah pelatih Shin Tae-yong menjadi posisi striker tentu butuh adaptasi. Karena saya belum terlalu tahu bagaimana penempatan yang baik di posisi striker," aku Braif dalam rilis PSSI.

"Namun, saya terus belajar dan sering bertanya ke teman-teman agar bisa menjadi striker yang tajam. Intinya saya harus siap dimainkan di posisi mana pun yang penting bisa membantu tim dan saya terus berkembang," lanjut pemain asal Papua itu.

Bakat hebat Braif mulai tercium sejak legenda Chelsea, Dennis Wise melakukan seleksi untuk masuk program Garuda Select 2018 lalu. Selain itu, ada dua nama lain yang berperan besar dalam karir pemain Persija Jakarta tersebut yakni pelatih Aples Tecuari dan ayahnya.  

"Waktu itu saya mengikuti turnamen Piala Menpora 2017 di Bali mewakili Papua Barat. Disitu saya dilihat sama pelatih saya yakni coach Aples Tecuari. Setelah itu saya disuruh ke Malang untuk seleksi pemain yang direkomendasikan masuk ke Garuda Select 2018," tuturnya.

"Dan bersyukur bersama 23 pemain lainnya saya terpilih masuk tim Garuda Select 2018 yang berlatih selama enam bulan di Inggris. Setelah itu, tahun 2019 saya terpilih masuk ke timnas U-19 di ajang Piala AFF U-19 di Vietnam dan berlanjut masuk Timnas U-19 hingga saat ini," imbuh pemain 18 tahun itu.

Braif mengatakan nyaman dilatih Shin Tae-yong, meski pelatih tersebut dikenal disiplin dan keras. Ia merasakan banyak manfaat dari pola latihan ala militer yang diterapkan selama pemusatan latihan Timnas U-19, baik di Jakarta maupun Kroasia.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Braif mengaku, bentuk tubuh, otot, dan permainannya jauh berbeda dibanding sebelumnya. Namun, ia masih tetap harus bekerja keras jika ingin menembus skuat utama Timnas U-19 yang akan bermain di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.

"Saat ini kami sudah terbiasa dan kami menerima dengan senang seluruh materi latihan atau saat bertanding yang pelatih berikan kepada kami. Kami intinya harus terus berjuang keras, fokus dan maksimal dalam setiap latihan dan bertanding," tegasnya.

Braif Fatari bercita-cita menjadi pesepak bola yang sukses, berkarier di Eropa dan mengantarkan Timnas Indonesia meraih prestasi. Dirinya sangat mengidolakan Boaz Solossa dari Persipura Jayapura dan Kevin De Bruyne (Manchester City).

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom