INDOSPORT.COM - Liverpool, seperti biasa, menjadi viral usai menjalani pertandingan rutin di kancah Liga Primer Inggris. Namun, kali ini viralnya The Reds bukan karena kehebatan mereka, tapi karena kehancuran di kandang Aston Villa dan Ollie Watkins adalah penanggungjawabnya.
Liverpool bertandang ke markas Aston Villa di Villa Park, Senin (05/10/20) dengan komposisi skuat yang bisa dikatakan pincang. Tanpa Sadio Mane dan Thiago Alcantara karena Covid-19, serta absennya Alisson Becker membuat skuat Jurgen Klopp babak belur.
Entah apa yang merasuki Aston Villa hingga mampu menghajar jawara bertahan Liga Primer Inggris itu dengan skor telak 7-2. Panggung utama keberhasilan The Villa, julukan Aston Villa, dalam menghancurkan Liverpool tak lepas dari sang penyerang tunggal yang mereka miliki, Ollie Watkins.
Ketika mendengar nama Aston Villa di era saat ini, nama Jack Grealish tentunya adalah yang paling diingat. Sejak musim lalu, pemain Timnas Inggris itu selalu yang paling mencolok di dalam klubnya dan berhasil membawa Villa lolos dari zona degradasi.
-Kehadiran Ross Barkley yang mereka pinjam dari Chelsea serta kiper Emiliano Martinez dari Arsenal setidaknya menambah sedikit ketenaran nama Aston Villa di Liga Primer Inggris musim ini.
Hingga pada akhirnya pertemuan melawan Liverpool, muncul sosok Ollie Watkins. Pria kelahiran Torbey, 30 Desember 1995 silam ini menjadi bintang utama dalam kemenangan telak Aston Villa dari Liverpool dengan skor 7-2.
Watkins yang baru berusia 24 tahun ini mencetak hattrick dan satu assist ke gawang Liverpool yang dijaga Adrian. Bahkan dirinya pun terpilih sebagai Match of The Match di laga tersebut.
Ketiga gol Watkins ke gawang Liverpool dapat menjadi bukti sahih bahwa dirinya mempunyai kriteria yang lengkap sebagai seorang striker tunggal, karena dilakukan dengan cara yang sempurna.
Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa aksi Ollie Watkins saat menenggelamkan Liverpool mirip dengan cara bermain idolanya, Thierry Henry.
Kita kilas balik pada pertandingan dini hari tadi. Gol pertama Watkins berasal dari instingnya dalam melakukan pressing kepada Adrian, yang mana berujung blunder fatal saat memberikan operan.
Bola blunder Adrian pun dipegang oleh Jack Grealish, dan memberikan umpan kepada Watkins untuk membayar hukuman kepada Adrian yang ceroboh dalam antisipasi tekanan.
Gol kedua Watkins terasa mirip dengan Aksi Thierry Henry dulu saat masih membela Arsenal. Membawa bola dari sisi kiri lapangan yang berujung pada penempatan plessing ke tiang jauh membuat Adrian lagi-lagi mengambil bola dari jaring gawangnya sendiri.
Sedangkan gol ketiga Watkins berasal dari sundulan kerasnya yang penuh akurat. Dapat menggunakan insting, ketepatan dalam penempatan bola serta sundulan membuat Watkins bak striker tunggal yang sempurna.
Tak heran bila dirinya ramai dibicarakan di Twitter sebagai salah satu penerus gaya bermain Thierry Henry. Terlebih, Watkins juga mengaku sangat mengidolakan legenda Arsenal ini.
Pengakuan itu terjadi saat Watkins muda masih bermain untuk klub divisi dua, Brentford. Kepada media lokal MyLondon, ia mengagumi sosok Thierry Henry sebagai panutannya di lini depan.
"Saya adalah pendukung Arsenal, karena Thierry Henry. Selain itu saya juga menyukai gaya permainan Cristiano Ronaldo. Juga Zinedine Zidane saat masih aktif bermain, sangat enak dilihat mata," ucap Watkins yang kala itu masih berumur 21 tahun.
"Sesekali saya pernah melihat Henry melakukan cutting inside dan melakukan tendangan dengan penempatan bola ke sudut tiang jauh," tutur Watkins yang juga melakukan hal serupa saat membantai Liverpool.
Ollie Watkins sendiri baru bergabung dengan Aston Villa pada bulan September 2020 silam. Termasuk sangat baru, namun daya gedornya membuat Aston Villa tak main-main untuk memberikan kontrak selama lima tahun.
Dan, kepercayaan kontrak jangka panjang itu pun terbayarkan. Ollie Watkins langsung mencetak hattrick dan sebuah assist saat melawan Liverpool. Setidaknya, ini dapat menjadi CV yang bagus untuk Watkins di bursa transfer mendatang.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom