INDOSPORT.COM - Keputusan Ronald Koeman yang memutuskan jadi pelatih Barcelona membuat Timnas Belanda terbengkalai. Pengganti Ronald Koeman di Timnas Belanda pun kini nampak tak meyakinkan dan diragukan kemampuannya.

Musim mengerikan terjadi di kubu El Barca musim lalu usai tak mampu meraih gelar juara satu pun, baik di tingkat domestik dan pentas Eropa. Ironisnya, mereka sampai mengganti dua pelatih yakni Ernesto Valverde ke Quique Setien, bahkan dalam kurun waktu belum genap satu periode.

Menyedihkannya lagi ditunjuknya Setien membuat Blaugrana mengalami nasib sudah jatuh tertimpa tangga. Bayangkan saja, LaLiga Spanyol direbut Real Madrid baru awalnya saja usai mendapat hasil memalukan di Liga Champions lewat skor 2-8 saat bersua Bayern Munchen.

Pecat lagi pelatihnya, kini Barcelona mempercayakan sosok mantan pemainnya, Ronald Koeman dengan harapan memperbaiki keadaan. Gara-gara ini pula, Timnas Belanda harus rela kehilangan pelatihnya dan sempat ditangani oleh Dwight Lodeweges sebagai pengganti sementara.

Melansir laman berita Daily Mail, pihak Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) pun melakukan pencarian kandidat juru taktik baru dan secara kebetulan mereka memilih Frank de Boer. Akan tetapi keputusan mereka ini bisa menjadi petaka karena catatan buruk dari calon pelatih anyar.

Patut diketahui, De Boer tercatat punya pengalaman apes tak bisa bertahan satu musim penuh dengan klub yang disambanginya. Terbukti pengalamannya seumur jagung di Inter Milan, dan dipecat secara singkat usai menghabiskan lima laga bersama Crystal Palace.

Dirinya pun kini sedang menganggur usai diusir dari kursi kepelatihan klub Major League Soccer (MLS), Atlanta pada awal musim panas ini. Satu-satunya kesuksesannya sendiri ialah saat berada di masa lampau atau tepatnya kala menjadi pelatih Ajax Amsterdam selama enam musim penuh.

Sebelum memilih Frank de Boer, Timnas Belanda sejatinya punya kandidat yang lebih pantas yakni legenda Barcelona, Frank Rijkaard. Akan tetapi salah satu mantan pelatih Catalan terbaik itu secara tegas enggan menjadi penerus Ronald Koeman karena alasan tingkat yang terlalu tinggi.