Mengenal Pascal Struijk, Bek Berdarah Indonesia yang Sulitkan Liverpool
Pascal Struijk secara spesial diberikan rating yang tinggi dalam debutnya di Liga Inggris oleh media setempat, Yorkshire Evening Post yaitu 7. Penilaian itu diberikan setelah melihat peforma Pascal Struijk terutama pada babak kedua.
“Masuk ke tim utama sebagai pengganti Liam Cooper, ia turun melawan tim dengan penyerangan terbaik di liga. Tapi Pascal Struijk sukses mengatasi start kurang baik pada babak pertama dengan solidnya ia menjaga pertahanan Leeds United di babak kedua,” tulis Evening Post.
Benar saja, Liverpool memang praktis kesulitan untuk membongkar pertahanan Leeds United pada babak kedua setelah sebelumnya sukses mencetak 3 gol. Alhasil Liverpool sempat dibuat frustasi ketika Leeds United sukses menyamakan skor 3-3 di babak kedua.
Pascal Struijk yang sejatinya bukan bek inti sukses membuat Liverpool kesulitan dan kehilangan akal untuk mencetak gol kemenangan. Hingga akhirnya datanglah hukuman penalti yang sukses menyudahi kokohnya pertahanan Leeds United yang digalang oleh Pascal Struijk.
Secara statistik menurut Whoscored, memang penampilan Pascal Struijk sangatlah spesial. Di mana ia merupakan pemain terbanyak dalam laga Liverpool vs Leeds United yang sukses melakukan halauan bola sebanyak 11 kali.
Lebih lanjut, dari aspek bertahan, Pascal Struijk sukses menciptakan 4 tekel sukses nan krusial. Sementara itu dari sisi menyerang, Pascal Struijk menjadi pemain dengan jumlah operan sukses terbanyak di antara semua pemain dengan jumlah 52.
-Kokoh dalam bertahan dan ahli dalam menjalankan peran sebagai ball playing defender membuat penilaian kepada Pascal Struijk menjadi sangat tinggi dalam melawan Liverpool. Semakin membanggakan bagi kita karena ternyata ia berdarah Indonesia.
Asal-usul Pascal Struijk
Pascal Struijk sendiri yang mengakui bahwa dirinya adalah seorang berketurunan Indonesia. Asal-usul darah Indonesia itupun diungkapkan secara langsung oleh Pascal Struijk dalam sebuah wawancara yang dikutip Sportmagazine.
“Ya, (keturunan Indonesia) dari kakek nenek saya yang meninggalkan Hindia Belanda (sebutan untuk Indonesia zaman dulu) ke Belanda. Saya punya koneksi dengan Indonesia tapi saat ini saya lebih terlibat dengan Belanda dan Belgia,” kata Pascal Struijk.
Meski dirinya berketurunan Indonesia, tetapi kabar buruknya ia enggan untuk membela tanah air kakek neneknya dan lebih memilih Belanda atau Belgia jika dapat panggilan. Menariknya, Pascal Struijk juga mengenal dengan pemain berdarah Indonesia lain yaitu Radja Nainggolan.
Tapi Pascal Struijk tak mengetahui jika Radja Nainggolan juga berdarah Indonesia tepatnya Batak saat itu. Sementara itu, penampilan gemilang di laga perdana melawan Liverpool, boleh jadi pertanda jika Pascal Struijk bakal kembali dimainkan Marcelo Bielsa.
Kita mungkin bisa bangga karena ada nama Indonesia lain yang kembali bersinar di langit Eropa setelah adanya Radja Nainggolan dan Emil Audero. Namun sayang Pascal Struijk dan beberapa pemain keturunan itu enggan membela Timnas Indonesia.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom