Liga Italia

5 Alasan Juventus Bakal Dihajar Inter Milan di Perebutan Juara Serie A Italia

Sabtu, 12 September 2020 18:16 WIB
Penulis: Arif Budi Setyanto | Editor: Isman Fadil
© Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Juventus yang telah mendominasi liga dalam sembilan tahun terkahir, bisa kalah saing oleh Inter Milan di Serie A Italia 2020/21. Copyright: © Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Juventus yang telah mendominasi liga dalam sembilan tahun terkahir, bisa kalah saing oleh Inter Milan di Serie A Italia 2020/21.

INDOSPORT.COM - Peta persaingan di Serie A Italia sudah mulai berubah. Juventus yang telah mendominasi liga dalam sembilan tahun terkahir, bisa kalah saing oleh Inter Milan di musim 2020/21.

Juventus memang meraih scudetto pada musim 2019/20, tapi yang perlu digarisbawahi Si Nyonya Tua tak begitu superior seperti beberapa musim sebelumnya.

Bianconeri harus bersusah payah untuk mengamankan gelar juara setelah persaingan sengit dari Inter Milan. Tak hanya itu, tim-tim seperti Atalanta dan Lazio juga sempat meneror Juventus dari puncak klasemen.

Kedatangan Antonio Conte di kubu Inter Milan juga sangat memengaruhi persaingan gelar. Conte mampu membawa Nerazzurri menjadi tim yang sangat diperhitungkan musim lalu.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Melihat situasi tersebut, bisa-bisa Juventus akan kalah dari Inter Milan dalam perebutan gelar. Dilansir dari Sportskeeda, berikut lima alasan mengapa Juventus gagal untuk mempertahankan Scudetto Serie A Italia dari Nerazzurri.

1. Pengalaman Pirlo

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Juventus menunjuk Andrea Pirlo untuk menggantikan posisi Maurizio Sarri. Hal itu dilakukan karena Sarri gagal membawa Juventus meraih kesuksesan di Liga Champions.

Parahnya, Juventus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions oleh tim kuda hitam, Olympique Lyon. Sehingga, langkah ekstrem ini pun diambil Juventus.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pirlo sendiri merupakan mantan pesepak bola yang hebat. Akan tetapi, penunjukkannya sebagai pelatih dinilai sebagai langkah penuh risiko karena ia belum memiliki pengalaman menjadi pelatih di level tertinggi.

Sebelum menjadi pelatih skuat utama Juventus, ia baru sembilan hari menangani tim U23. Oleh sebab itu, penunjukkan Pirlo pun mengejutkan banyak pihak.

2. Tim Belum Solid

Sejak ditinggal Massimiliano Allegri dan beralih ke Maurizio Sarri, Juventus berada dalam masa transisi taktik. Meski Cristiano Ronaldo tampil impresif, tapi secara kesuluran tim masih beradaptasi dengan sistem Sarriball.

Nah, baru setahun kini Juventus akan berganti skema lagi di bawah Andrea Pirlo. Sehingga, Bianconerri dinilai tak akan langsung bermain apik dan tampil padu.

Para pemain disebut akan melakukan adaptasi terlebih dahulu di bawah sistem Pirlo. Hal ini yang akan menjadi lubang besar bagi Juventus, dibandingkan Inter Milan yang sudah mulai nyaman bersama Conte.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom