INDOSPORT.COM - Rizky Pora dikenal sebagai pesepak bola matang serta memiliki pribadi yang ramah. Berseragam Barito Putera sejak 2013, dia selalu menjadi andalan, hingga belakangan menyandang ban kapten tim.
Padahal, Barito Putera diketahui banyak melakukan perombakan materi pemain, termasuk di Liga 1 2020 yang dihuni mayoritas pemain muda jebolan akademi.
Namun, Rizky Pora tetap menjadi teladan bagi pemain muda. Dalam sebuah tayangan Klik Kalsel, pesepak bola berusia 30 tahun itu mengaku punya cara tersendiri untuk merangkul para wonderkid.
"Kita harus merangkul mereka. Mereka itu pemain muda, punya kemampuan, berpotensi. Kalau mereka nggak punya, mustahil diambil naik ke senior," cetus Rizky Pora.
Baginya, tidak ada pemain senior dan junior jika sudah berada di lapangan hijau. Bahkan, meski berstatus sebagai kapten, ia mengaku banyak belajar dari pemain muda.
"Kalau latihan atau lagi di lapangan, malah mereka lebih kuat daripada kita, seharusnya mereka yang membantu kami. Tinggal kami pemain senior ini yang mencari cara merangkul mereka seperti apa, biar mereka nyaman, biar mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaik," tuntasnya.
Barito Putera baru mempromosikan sederet pemain muda dari akademi U-18 dan U-20. Dengan dihapusnya degradasi, para pemain ini berpeluang debut di Liga 1 2020.
Sebut saja Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi, David Maulana, serta Yudha Febrian yang sudah memiliki nama besar, ditambah Kahar Muzakkar dan Yuswanto Aditya dari U-20.
Kemudian, masih ada pemain muda lainnya yang naik kelas di bawah bimbingan pelatih Djajang Nurdjaman, yakni Rafly Ariyanto, Hanafi, Sandy Abellia, dan Muhammad Firly.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom