In-depth

Demi Kebaikan Bersama, Sudah Waktunya Lionel Messi Tinggalkan Barcelona

Rabu, 26 Agustus 2020 20:04 WIB
Editor: Coro Mountana
© Xavier Bonilla/NurPhoto via Getty Images
Ansu Fati striker muda Barcelona berusia 16 tahun. Copyright: © Xavier Bonilla/NurPhoto via Getty Images
Ansu Fati striker muda Barcelona berusia 16 tahun.
Barcelona Perlu Regenerasi

Barcelona saat ini, terlalu banyak menggunakan pemain berkepala tiga, oleh karena itu sebuah regenerasi perlu dilakukan. Pemain-pemain seperti Gerard Pique, Jordi Alba, Sergio Busquets, Arturo Vidal hingga Luis Suarez sudah seharusnya disingkirkan.

Andai para pemain tua itu disingkirkan, maka para pemain muda jadi mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak. Talenta muda seperti Frenkie de Jong, Ansu Fati hingga Riqui Puig bisa mendapatkan jam terbang lebih di skuat inti Barcelona.

Lionel Messi sebagai salah satu pemain tua, sebenarnya masih dibutuhkan Barcelona sebagai seorang mentor. Akan tetapi melihat bagaimana cara Messi yang malah tidak merangkul pemain baru seperti Antoine Griezmann, rasanya sang megabintang bukan mentor yang baik.

Yang ada, Messi nantinya malah menghambat regenerasi yang sedang dilakukan oleh Barcelona. Jadi jika kehadiran Messi malah menghambat regenerasi yang sedang ingin dilakukan Barcelona, buat apa dipertahankan jika hanya menjadi benalu?

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pelatih Butuh Otoritas Lebih

© Lukas Schulze - UEFA/UEFA via Getty Images
Ronald Koeman, manajer baru Barcelona Copyright: Lukas Schulze - UEFA/UEFA via Getty ImagesRonald Koeman, manajer baru Barcelona

Selanjutnya sudah dapat kita lihat jika Setien saat melatih di Barcelona memiliki otoritas yang kalah dengan Messi. Jika itu yang, terjadi buat apa ada pelatih, kenapa bukan Messi saja yang menjadi pelatih? Tentu terasa jika peran pelatih di Barcelona seperti dikebiri jadinya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Hal ini sudah diantisipasti betul oleh Ronald Koeman yang meminta hak istimewa Messi dihapuskan. Dengan kata lain, jika Messi bermain tidak sesuai ekspektasi pelatih, maka Ronald Koeman memiliki hak untuk menggantikan.

Lebih lanjut Koeman juga jadi punya otoritas lebih dalam hal menentukan starting xi versinya tanpa harus mendengarkan permintaan Messi. Sudah menjadi rahasia umum jika Setien dulu lebih sering mencadangkan Griezmann berkat permintaan Messi.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Jadi dengan tidak adanya Messi, peran pelatih jadi lebih maksimal karena otoritasnya tidak terganggu oleh sang megabintang. Jika otoritas pelatih menjadi lebih luas, tentu Barcelona sendiri yang bakal merasakan dampak positifnya.

Messi Harus Senang-senang

Terakhir, kita harus melihat dari sisi Messi juga yang selama ini memang sudah terbebani dengan semua masalah yang ada di Barcelona. Banyak sekali masalah internal yang menimpa Barcelona pada akhirnya dibebankan pada Messi.

Baik itu, pemilihan pelatih, pemain, masalah penggelapan pajak, prestasi yang jeblok, hingga perselisihan antar pemain tampak telah membuat Messi sangat depresi. Itu berdampak pada bagaimana Messi memimpin Barcelona di lapangan.

Seringkali kita bisa melihat karena beban yang terlalu berat diembannya, membuat Messi jadi tak bisa maksimal Ketika harus menjalankan peran kapten seperti memotivasi teman-temannya. Boro-boro memotivasi kawannya, Messi sendiri saja sudah sangat stress dengan masalah di Barcelona.

Pergi dari Barcelona, rasanya bisa membuat Messi jadi lebih senang karena bakal terbebas dari segala masalah internal yang ada di tim asal Catalan itu. Jika Messi senang, bukan tidak mungkin penampilan terbaiknya bakal terlihat lagi meski itu bersama tim lain.

Pada akhirnya dapat dibayangkan dengan kepergian sang megabintang, Barcelona jadi bisa bebas dalam melakukan regenerasi, pelatih Koeman lebih punya otoritas dan yang pasti Messi bisa lepas dari semua beban yang membuatnya stress. Jadi, ide membiarkan Messi pergi dari Barcelona tidak buruk kan?

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom