Liga Europa

3 Fakta Mengejutkan Usai Manchester United Tumbang di Tangan Sevilla

Senin, 17 Agustus 2020 07:59 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© James Williamson - AMA/Getty Images
Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, mencetak gol ke gawang Sevilla pada semifinal Liga Europa 2019/20, Senin (17/08/20) dini hari WIB. Copyright: © James Williamson - AMA/Getty Images
Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, mencetak gol ke gawang Sevilla pada semifinal Liga Europa 2019/20, Senin (17/08/20) dini hari WIB.

INDOSPORT.COM - Terselip tiga fakta menarik dalam kegagalan Manchester United di Liga Europa 2019-2020 setelah ditumbangkan lawannya Sevilla dengan skor 2-1.

Manchester United harus menerima kenyataan pahit usai gagal ke final Liga Europa 2010-2020 setelah dikandaskan Sevilla 2-1 di semifinal, Senin (16/08/20) dini hari WIB. 

Manchester United tampil lebih dominan di laga ini dengan melepaskan 20(8) tembakan. Sementara Sevilla hanya melepaskan 9(3) tembakan. 

Setan merah bahkan sempat unggul lebih dulu melalui titik putih. Dengan gaya andalannya, Bruno Fernandes yang menjadi algojo penalti sukses merobek gawang Sevilla.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Namun, Sevilla yang bermain dalam tekanan mampu comeback melauli dua gol dari Suso (28') dan Luuk de Jong (78'). Skor 2-1 pun bertahan hingga usai pertandingan. 

Dalam laga seru ini, terselip tiga fakta mengejutkan yang menarik untuk Anda ketahui. Berikut ulasannya. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

1. Perkelahian Bruno Fernandes - Victor Lindelof

Pada pertandingan antara Sevilla vs Manchester United, terdapat momen langka dan menarik ketika Bruno Fernandes dan bek Victor Lindelof terlibat perselisihan. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Hal itu tertangkap kamera televisi. Dalam tayangan lambat, Lindelof memang terlihat lengah dalam mengawal De Jong sehingga gol kedua Sevilla harus terjadi. 

Dalam perselisihan itu, Bruno Fernnades menunjuk ke arah lini belakang sebagai gestur kekecewaan terhadap Lindelof yang gagal menjaga pertahanan. Lindelof terlihat tidak terima dan mengeluarkan sumpah serapah ke arah Bruno. 

2. Apes di Semifinal

Manchester United musim ini mengalami kesialan terus di fase semifinal kompetisi yang mereka ikuti. Tercatat, sepanjang musim 2019-2020 mereka gagal di tiga babak semifinal. 

Yakni Liga Europa, Piala FA, dan Piala Liga. Di Liga Eruropa mereka kandas melawan Sevilla. Sementara di Piala FA, Harry Maguire dkk disingkirkan 3-1 oleh Chelsea. Sebelum itu, mereka telah kandas di derby Manchester pada Piala Liga Inggris dengan agregat 2-3.

Rentetan kekalahan Man United tersebut menjadikannya tim Inggris pertama yang menderita kekalahan di semifinal tiga kompetisi berbeda dalam semusim. 

3. Raja Penalti

Satu gol dari titik putih yang dicetak oleh Bruno Fernandes pada laga melawan Sevilla semakin mengukuhkan Manchester United sebagai Raja Penalti di Eropa. 

The Red Devils menjadi tim dari seantero Eropa yang paling sering mendapat penalti. Total, skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer dihadiahi 22 penalti oleh wasit di semua kompetisi. Bruno Fernandes menjadi pemain yang paling banyak mengeksekusi penalti di Man United dengan 8 gol (100 persen).

Hal ini sempat menimbulkan cibiran dari para fans rival. Meski begitu, banyaknya penalti yang diterima oleh Manchester United juga sebagai andil dari agresivitas lini depan mereka di Liga Europa maupun Liga Inggris.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom