Tradisi Pemain Italia Makin Terkikis, AC Milan Kini Mirip Internazionale
Penyebab minimnya pemain asal Italia yang kini berseragam AC Milan sebetulnya bisa ditelusuri. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi
Pertama, penurunan kualitas pemain-pemain Italia. Tak bisa dipungkiri pada hampir satu dekade terakhir, pemain-pemain Italia kalah pamor dan kualitas dari bintang-bintang asal Brasil, Argentina, Spanyol, Inggris, Jerman, Prancis, Portugal, Eropa Timur, Afrika, dan bahkan Asia.
Kegagalan Italia lolos Piala Dunia 2018 menjadi bukti paling sahih atas hal tersebut. Baru dua-tiga tahun terakhir saja Italia sanggup bangkit untuk membangun kembali angkatan terbaru mereka yang dihuni bintang-bintang muda top seperti Nicolo Barella, Sandro Tonali, Jorginho, Donnarumma, Romagnoli, Stefano Sensi, Andrea Belotti, Bryan Cristante, Nicolo Zaniolo, Lorenzo Pellegrini, dll.
Itu pun masih butuh waktu bagi mereka untuk bisa mencapai masa keemasan. Jadi, mengumpulkan pemain-pemain lokal Italia baru bisa dibilang bijak jika dilakukan pada bursa transfer musim panas ini atau yang akan mendatang.
-Faktor kedua, ternyata sumber pemain bintang tak lagi datang dari Amerika Latin atau negara-negara besar Eropa barat. Pemain-pemain dari Eropa Timur, Asia dan Afrika pun kini menjelma jadi bintang dunia.
Merekalah yang menguasai pasar transfer dunia. Maka tak heran, dengan biaya murah meriah, Milan bisa mengincar pemain-pemain non-Italia ini.
-Faktor terakhir adalah 'monopoli' yang dilakukan Juventus. Selama hampir satu dekade terakhir, Juventus memiliki pemain-pemain terbaik yang dipunyai oleh Timnas Italia.
Sebut saja Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Gianluigi Buffon, Federico Bernardeschi dan lain-lainnya yang main di Serie A Italia.
Tak heran AC Milan gagal lolos Liga Champions dalam tujuh tahun terakhir. Selain gagal mengumpulkan pemain-pemain terbaik asal Italia, mereka juga cuma mampu memiliki 'pemain kelas dua' dari negara-negara lain.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom