INDOSPORT.COM - Meski berhasil mempertahankan gelar scudetto, namun dominasi Juventus di bawah asuhan Maurizio Sarri dinilai semakin melemah di Serie A Italia.
Klub Juventus kembali sukses mempertahankan gelar scudetto setelah menjuarai Serie A Italia 2019-2020. Keberhasilan ini didapat setelah mereka finis di posisi puncak dengan koleksi 83 poin unggul atas rivalnya Inter Milan di posisi kedua.
Ini merupakan gelar scudetto kesembilan beruntun yang mereka raih atau yang ke-36 sepanjang sejarah. Raihan ini pun mempertebal dominasi Juventus di liga domestik.
Baik Inter Milan, Napoli, AC Milan, maupun AS Roma, tak sanggup untuk menghentikan rentetan gelar La Vecchia Signora selama hampir satu dekade ini. Akan tetapi, ada yang berbeda di musim ini.
-Lain dengan musim-musim sebelumnya, Juventus pada musim 2019-2020 tampil tak segarang biasanya. Pada empat musim sebelumnya, Juventus selalu mampu mengumpulkan minimal 90 poin.
Dimulai dari musim 2015-2016 (91 poin), 2016-2017 (91 poin), 2017-2018 (95 poin), dan 2018-2019 (90 poin). Bahkan pada musim 2014-2015 mereka masih bisa mengumpulkan 87 angka.
-Pencapaian Juventus pada musim 2019-2020 ini menurun. Bianconeri cuma meraih 83 poin hasil dari 26 kemenangan, 5 imbang, dan 7 kekalahan. Jumlah kekalahan yang diderita Juventus musim ini adalah yang terburuk dalam lima musim terakhir.
Bahkan, di akhir musim mereka cuma berselisih satu poin saja dari Inter Milan yang mengumpulkan 82 angka. Andai saja Inter tak terpeleset, mungkin di pengujung musim bisa jadi scudetto jatuh ke tangan I Nerazzurri.
Lalu timbul pertanyaan, apa yang menyebabkan Juventus limbung. Apakah para rival yang semakin kuat? Atau faktor yang datang dari Juventus itu sendiri. Untuk mengetahuinya, berikut akan kami kupas secara lengkap.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom