INDOSPORT.COM - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, mengakui bahwa masih banyak pihak yang salah memahami atas rumusan perihal renegosiasi kontrak yang diterapkan pada lanjutan Liga 1 2020 nanti.
Ruddy Widodo menyebut, tak hanya petinggi sejumlah klub beserta pemain maupun pelatih saja yang gagal paham. Namun, kesalahan tafsir itu juga melanda kalangan media baik di Malang maupun nasional.
"Jadi, banyak yang masih belum paham dengan poin pada SKEP 53 (pada 27 Juni) itu. Termasuk media, yang bertanya dengan perbedaan persepsi," tutur Ruddy Widodo selaku petinggi Arema FC.
Lebih lanjut, kegagalan paham yang dimaksud selalu bertumpu pada nominal gaji. Padahal, SK PSSI itu lebih mengacu pada nilai kontrak anggota tim pada awal musim, yang dipangkas pada kisaran 50 persen.
"Dalam persepsi kami, gambarannya adalah, pemotongan 50 persen itu berdasarkan nilai kontrak. Setelah dipotong, baru dikurangi jumlah uang muka yang diterima sebelumnya," ungkap Ruddy Widodo.
"Sementara teman-teman media banyak yang bertanya soal itu, dan mengacu pada nominal gaji per bulannya. Persepsinya sudah berbeda," sambung GM Arema FC itu.
Pihak Arema FC sekaligus meminta kalangan media dan pihak lainnya untuk lebih cermat lagi dalam menelaah apa pun isu yang berkembang. Sehingga tidak ada lagi perbedaan persepsi di kemudian hari.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom