INDOSPORT.COM - Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris menyebut bahwa opsi menggelar pertandingan tanpa penonton tak lantas menjamin biaya operasional klub lebih ringan pada kelanjutan Liga 1 musim 2020 nanti.
Secara logika, asumsi itu memang masuk pertimbanhan tim Singo Edan. Tanpa keberadaan penonton di stadion, secara teori bisa menurunkan tingkat pengamanan dari para personel yang bertugas.
"Tapi belum tentu juga. Kalau suporter tetap datang dan berada di luar stadion bagaimana," tutur Abdul Haris.
"Keberadaan mereka lalu tanggung jawab siapa? Ya pasti Panpel yang akan bertanggung jawab," sambung figur yang sehari-hari bekerja di lingkungan Dispora Kabupaten Malang tersebut.
Pertimbangan itulah yang membuat Arema FC tak sepakat dengan wacana tanpa penonton. Dari pertimbangan finansial, menggelar pertandingan dengan penonton tetap menjadi solusi terbaik.
"Lebih baik begitu, meski tidak bisa bicara untung dengan kondisi seperti ini. Yang jelas klub merugi karena pemasukan tidak ada, sementara pengeluaran sudah pasti," tandas Abdul Haris.
Arema FC sendiri memiliki tanggungan cukup besar dalam setiap menggelar laga home di Stadion Kanjuruhan. Panpel mesti mematok anggaran sekitar Rp200 juta untuk biaya operasional, mencakup kebutuhan pertandingan seperti menyewa stadion dan fasilitasnya, keamanan dan biaya lainnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom