INDOSPORT.COM - Siapa sangka Filippo Inzaghi meraih kesuksesan besar bersama klub Benevento di Serie B musim ini dan menapakkan diri sebagai pelatih muda menjanjikan di Italia.
Klub Serie B, Benevento Calcio, tengah berbunga-bunga usai berhasil memastikan diri promosi ke Serie A musim depan setelah dinobatkan menjadi pemimpin klasemen kasta kedua sepak bola Italia.
Gli Stregioni meraih 76 poin sampai pekan ke-32 hasil dari 23 kali menang, 7 kali imbang, dan 2 kali kalah. Keberhasilan Benevento promosi ke Serie A tak terlepas dari peran besar sang pelatih, Filippo Inzaghi.
Inzaghi sukses mencatatkan rekor klub dengan hanya dua kali menderita kekalahan di Serie B musim ini. Benevento juga berpotensi dibawa Filippo Inzaghi menorehkan rekor poin tertinggi di Serie B melampaui capaian Ascoli pada musim 1977-1978.
-Capaian ini terbilang luar biasa bagi Super Pippo, julukan Inzaghi. Sebab, Benevento hancur lebur pada musim pada musim 2017-2018 di Serie A.
Siapa sangka, tim berwarna kebesaran kuning-oranye ini kembali mencatatkan sejarah berlaga di kasta teratas musim depan. Ini adalah keberhasilan pertama Inzaghi membawa tim Serie B promosi ke Serie A.
-Jalan Berliku Super Pippo
Nama Filippo Inzaghi sudah melegenda di sepak bola Italia. Mantan bomber maut ini pernah berjaya bersama AC Milan, Juventus, dan Timnas Italia.
Namun, kesuksesan besar itu tak langsung didapatkannya ketika memutuskan menjadi pelatih pada tahun 2013. Inzaghi ditunjuk AC Milan untuk menjadi pelatih tim junior Rossoneri pada 2012-2014.
Seakan memang jodoh sejati AC Milan, Filippo Inzaghi akhirnya mendapatkan panggung utama ketika menggantikan Clarence Seedorf sebagai pelatih kepala di tim utama Rossoneri.
Keberhasilan Pep Guardiola di Barcelona menginspirasi AC Milan untuk berinvestasi pada sosok Filippo Inzaghi yang cukup apik di tim junior kala itu.
Namun takdir berkata lain, perjalanan Inzaghi sebagai pelatih Milan tidak berjalan mulus. Super Pippo dinilai gagal mengangkat performa tim sehingga tidak dipertahankan di musim berikutnya.
Pippo pun terpaksa meninggalkan tim yang telah dibelanya selama 10 tahun itu untuk berkelana mencari klub lain. Siapa sangka, klub Serie B, Venezia, menjadi pelabuhan Pippo berikutnya.
Pippo Inzaghi menjalani musim yang cukup baik di Venezia. Klub Kota Air itu dibawa menjadi salah satu tim berbahaya di Serie B. Akan tetapi, hal itu tak cukup membawa mereka promosi ke Serie A.
Lagi-lagi Inzaghi harus berkelana. Meski pernah menjadi pelatih AC Milan, namun CV Pippo Inzaghi tak cukup meyakinkan untuk menangani klub besar di Serie A.
Akhirnya, ia pun menerima tawaran Bologna untuk musim 2018-2019. Namun, Serie A masih terlalu tangguh untuk pelatih muda seperti Inzaghi. Bologna terpuruk di tangannya hingga akhirnya ia harus didepak di paruh musim.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom