INDOSPORT.COM - Kapten PSMS Medan di Liga 2 2020, Syaiful Ramadhan, bereaksi dengan turut angkat bicara terkait manajemen PSMS yang berwacana tetap akan menerapkan gaji pemain, pelatih serta ofisial tim dengan besaran maksimal 25 persen untuk gaji bulan Juli sampai September mendatang.
Wacana itu dilontarkan PSMS melalui Sekretaris Umum (Sekum), Julius Raja, yang menyebut Surat Keputusan (SK) lama PSSI terkait gaji pemain 25 persen selama force majeure itu masih berlaku untuk diterapkan untuk Juli hingga September 2020.
Julius menilai SK lama itu bisa diterapkan karena isi poin kedua dari SK baru PSSI itu sebagai landasannya, kendati SK lama PSSI tentang force majeure itu telah berakhir di bulan Juni ini.
Sehingga menanggapi hal itu, Syaiful Ramadhan, kurang sependapat akan wacana manajemen PSMS yang berniat menerapkan gaji 25 persen untuk Juli hingga September tersebut.
"Saya kurang setuju akan wacana itu. Sebab isi dari SK baru PSSI itu hanya menyebutkan negosiasi ulang kontrak sebulan sebelum liga resmi digulir kembali," ujar Syaiful kepada INDOSPORT, Selasa (30/06/20).
"Jika liga bergulir Oktober, artinya untuk diterapkan negosiasi ulang kontrak 60 persen itu di bulan September. SK baru itu tidak menjelaskan soal gaji untuk Juli dan Agustus," sambung Syaiful.
Karena tidak ada disertakan perihal sistem penggajian untuk Juli dan Agustus tersebut, kata Syaiful, seharusnya manajemen tidak langsung menetapkan 25 persen gaji untuk Juli hingga September tersebut.
Apalagi, lanjut Syaiful, manajemen PSMS telah mewacanakan akan mengaktifkan kembali latihan tim dengan kekuatan penuh semua pemain berkumpul di Medan pada Juli mendatang, termasuk pemain-pemain yang berada di Jawa dan daerah Indonesia Timur sana.
"Jika memang Juli dan Agustus merupakan kebijakan dari manajemen klub soal gaji, ya kami sebagai pemain berharap jangan lagi angka 25 persen. Bahkan kabarnya September juga mau terapkan 25 persen juga. Tentu sudah jauh sama SK baru PSSI itu (negosiasi ulang kontrak)," ujarnya.
"Apalagi PSMS kan sudah persiapan dan telah menggelar latihan tim. Harusnya beda dong gaji Juli dan Agustus ini dengan gaji selama force majeure meski gak ada latihan. Terlebih SK lama soal gaji 25 persen itu sudah berakhir di bulan Juni, gak bisa lagi diterapkan untuk gaji Juli dan Agustus," lanjut pemain berposisi bek kiri itu.
Lebih lanjut, Syaiful cukup memahami kondisi sulit klub selama pandemi Covid-19. Namun menurutnya juga kurang etis andai manajemen PSMS tetap menerapkan gaji 25 persen untuk Juli dan Agustus, di mana manajemen PSMS sudah mengumpulkan pemain untuk persiapan Liga 2.
"Namun alangkah eloknya sebelum ditetapkan oleh manajemen untuk gaji Juli dan Agustus ini, minimal manajemen dan pemain duduk bersama dulu untuk musyawarah mufakat, agar-agar kedua belah pihak sama-sama tidak ada dirugikan. Apalagi sepak bola ini hanya satu-satunya mata pencaharian kami untuk menafkahi keluarga," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom