INDOSPORT.COM - Djumadi Effendi secara resmi menyatakan gantung peluit, setelah melalui perjalanan selama 18 tahun dalam dunia perwasitan pada berbagai kompetisi sepak bola di Indonesia, Desember 2018 lalu.
Tiga era kompetisi level tertinggi sudah dilaluinya, mulai Liga Indonesia, Indonesia Super League hingga Liga 1. Lantas, bagaimana kabar dari wasit kelahiran Malang, yang kini berusia 48 tahun tersebut?
"Alhamdulillah kabar baik Mas. Ya, sudah satu setengah tahun saya pensiun sebagai wasit," kata Djumadi Effendi kepada INDOSPORT dalam satu pertemuan di Kota Batu, Jumat (19/06/20).
Mungkin, publik sepak bola nasional belum banyak yang tahu, bahwa background Djumadi cukup berbeda dengan koleganya. Jika mayoritas wasit berprofesi sebagai anggota Polri atau TNI, namun Djumadi Effendi berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Saya kembali sibuk bekerja sebagai PNS di RSU Syaiful Anwar Kota Malang. Saya bukan dokter lho, hanya staf bagian administrasi biasa," tukas Djumadi.
"Pekerjaan yang sudah saya jalani sejak tahun 1990an, atau sejak lulus SMA. Sedangkan tugas menjadi wasit saya mulai pada 2003," sambungnya.
Menjadi wasit memang merupakan profesi sampingan, dan bukan pekerjaan utama. Lalu, mengapa Djumadi terjun ke dunia perwasitan meski sudah berstatus PNS alias pegawai kantoran?
"Motivasi saya karena melihat ada 7 rekan kerja senior yang lebih dulu terjun sebagai wasit sepak bola. Kok sepertinya enak ya nyambi jadi wasit di sela-sela kesibukan kantoran," ujar dia.
Mengenyam pengalaman selama 18 tahun, jelas memberinya berbagai kesan.
"Pernah menjadi wasit muda terbaik. Tapi ketika gagal lulus lisensi wasit dari Elit AFC ke FIFA, seperti kurang puas saja," pungkas figur yang murah senyum dibalik ketegasannya saat berada di lapangan hijau tersebut.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom