Liga Indonesia

On This Day: PSMS Ditaklukan Klub Raksasa Inggris di Teladan

Selasa, 9 Juni 2020 16:01 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Pemerhati PSMS/Indra Efendi Rangkuti
Tepat hari ini 37 tahun lalu atau 9 Juni 1983 silam, klub legendaris Perserikatan, PSMS Medan, pernah menjajal klub raksasa asal Inggris, Arsenal. Copyright: © Pemerhati PSMS/Indra Efendi Rangkuti
Tepat hari ini 37 tahun lalu atau 9 Juni 1983 silam, klub legendaris Perserikatan, PSMS Medan, pernah menjajal klub raksasa asal Inggris, Arsenal.

INDOSPORT.COM - Tepat hari ini 37 tahun lalu atau 9 Juni 1983 silam, klub legendaris Perserikatan, PSMS Medan, pernah menjajal klub raksasa asal Inggris, Arsenal, di stadion kebanggaan mereka, Stadion Teladan, Medan.

Kehadiran The Gunners di Medan dalam rangka melakoni tur mereka ke Indonesia. Selain ke Medan, Arsenal juga melakoni laga uji coba melawan PSSI Selection (12 Juni) di Senayan dan klub Galatama, Niac Mitra (16 Juni) di Stadion Tambaksari, Surabaya.

Arsenal dengan pelatih Terry Neil kala itu memboyong bintang-bintangnya mulai dari kiper legendaris mereka asal Irlandia Utara Pat Jennings, bek termahal di Inggris kala itu Kenny Sansom, Alan Sunderland, Tonny Woodcock, Graham Rix dan sang Kapten Legendaris yang juga Legenda Irlandia, David O'Leary.

Pemerhati PSMS, Indra Efendi Rangkuti, mengatakan bahwa kala itu Arsenal bertanding dengan tim PSMS Plus. Sebab, kala itu, materi pemain PSMS juga diisi bintang dari klub Mercu Buana dan Pardedetex. Di laga itu, PSMS plus dilatih oleh 2 legendanya, Yuswardi dan Wibisono.

Lanjut Indra, PSMS menyertakan sejumlah pemain andalan pemain mereka seperti Sunardi B (kapten), Ponirin Meka, Supriyono, Musimin, M.Nurdin, Sakum Nugroho, Yusnik Adi Putra dan lainnya.

"Sementara dari Mercu Buana yang memperkuat PSMS Plus ini ada Badiaraja Manurung, Zulkarnaen Lubis, Abdul Rachman, Puji Harsoyo, Syahrial Effendi dan Sutrisno. Sedangkan dari Pardedetex ada Effendy Maricho dan Suharno," kata Indra mengawali ceritanya kepada INDOSPORT.

Tambah Indra, dalam laga yang disaksikan sekitar 7.000 penonton itu, Arsenal mampu menunjukkan kelasnya sebagai tim elit Liga Inggris, dengan sukses menundukkan PSMS Plus dengan skor tiga gol tanpa balas.

Gol pertama, kata Indra, dicetak lewat winger Brian Mc Dermott di menit 22, memanfaatkan bola liar yang dialirkan penyerang Lee Chapman. Di babak kedua para pemain PSMS berusaha terus menggedor pertahanan Arsenal tapi kokohnya lini pertahanan yang dikawal oleh O'Leary dan Sansom serta penampilan gemilang Pat Jennings di bawah mistar membuat serangan PSMS selalu kandas.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sebaliknya pada pertengahan babak kedua ini Kiper Ponirin Meka yang tampil gemilang di babak pertama cedera dan diganti oleh Supriyono. Serangan serangan Arsenal tak terbendung hingga akhirnya lini pertahanan PSMS yang dimotori oleh Suharno mati kutu.

"Akhirnya striker muda Arsenal kala itu Raphael Meade menambah keunggulan Arsenal pada menit ke-75 lewat sontekan lemahnya, setelah melewati lima pemain belakang PSMS. Lalu, tiga menit berselang gelandang muda Terry Lee yang membobol jala Supriono. Hingga peluit panjang dibunyikan, PSMS dipermalukan tim tamu 0-3," lanjut Indra.

Sebagai tambahan, salah satu pemain Mercu Buana yakni Jampi Hutahuruk yang berposisi sebagai kiper, seyogyanya sudah gabung dalam latihan tim PSMS plus tersebut untuk persiapan melawan Arsenal.

Sebab, dirinya juga terpilih untuk menjadi skuat PSMS plus untuk melawan klub raksasa asal Kota London tersebut. Namun naas, beberapa hari jelang laga itu, Jampi mengalami cedera patah kaki saat latihan.

"Saya hanya bisa melihat mereka main dari tv di rumah sakit. Ada kecewa, karena saya tak bisa langsung bersalaman atau tukar jarsey dengan Pet Jennings yang saya idolakan," kenang Jampi yang juga pernah menjadi kiper PSMS, kepada INDOSPORT beberapa waktu lalu.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom