INDOSPORT.COM - Belajar dari pengalaman saat mengikuti program Primavera 1993/94, Ilham Romadhona mengaku ada cara yang lebih efektif bagi PSSI untuk mengangkat kualitas pemain sepak bola Indonesia.
Ilham Romadhona merupakan salah satu pemain legendaris Barito Putera, yang kini aktif sebagai Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) Kalimantan Selatan.
Pada sebuah kesempatan, mantan pelatih Garuda Select itu mengenang perjalanan di Italia, saat mengikuti program Primavera.
"Ketika kita mengikuti proyek Primavera tahun 1992 sampai 1995, ada hal menarik. Bagus sih kita dikirim ke sana, melihat situasi Liga Italia yang waktu itu memang lagi di atas," papar Ilham saat melakukan sesi live di akun Instagram.
Saat itu, Indonesia mengirimkan sejumlah pemain muda terbaik untuk menimba ilmu sepak bola dan berkompetisi di Negeri Pizza. Namun setelahnya, perkembangan pemain Indonesia hanya jalan di tempat.
Ilham Romadhona menjelaskan jika langkah yang diambil saat itu perlu dievaluasi. Para pemain mestinya tidak berada dalam satu tim, melainkan harus disebar agar bisa beradaptasi dengan situasi kompetitif.
"Masalahnya di sana, kita berada di satu momen, berkumpul dengan orang-orang Indonesia juga. Dulu tahun 90-an bukan cuma Indonesia yang mengirim pemain ke Italia, ada Jepang, Thailand," ujar Ilham.
"Bedanya, mereka mengirim pemain tidak satu tim di satu tempat. Mereka mengirim dua orang di Juventus, dua orang di Milan. Mereka bisa beradaptasi dengan diri sendiri, menghadapi teman-teman yang beda kultur."
Sebagai salah satu pelatih yang pernah terlibat dalam program Garuda Select bersama Direktur Dennis Wise, Ilham Romadhona berharap ada pelajaran yang bisa dipetik dari program Primavera.
PSSI selaku federasi sepak bola nasional juga harus berani melakukan terobosan, yakni dengan mengirim pemain secara terpisah di klub-klub Eropa atau lainnya, dan tetap mendukung pemainnya untuk berkarir di klub luar negeri.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom