Liga Italia

Bakal Dilepas di Akhir Musim, Gelandang Ini Kritik Pedas AC Milan

Senin, 25 Mei 2020 14:34 WIB
Penulis: Yosef Bayu Anangga | Editor: Arum Kusuma Dewi
© acmilan.com
Gelandang Lucas Biglia melontarkan kritik pedas kepada klubnya, AC Milan, dengan menyebut Rossoneri tidak memiliki stabilitas untuk menjadi klub besar. Copyright: © acmilan.com
Gelandang Lucas Biglia melontarkan kritik pedas kepada klubnya, AC Milan, dengan menyebut Rossoneri tidak memiliki stabilitas untuk menjadi klub besar.

INDOSPORT.COM – Gelandang Lucas Biglia melontarkan kritik pedas kepada klubnya, AC Milan, dengan menyebut Rossoneri tidak memiliki stabilitas untuk menjadi klub besar.

Bintang asal Argentina, Lucas Biglia, didatangkan Milan pada musim panas 2017 lalu. Dengan statusnya sebagai gelandang andalan Lazio dan banderol yang mencapai 17 juta euro (Rp270 miliar), Biglia diharapkan dapat berperan penting di lini tengah AC Milan.

Namun harapan itu tak terwujud setelah Biglia gagal menunjukkan performa terbaiknya dan gagal mengunci tempat utama di skuat Milan. Musim ini saja pemain yang kini berusia 34 tahun ini baru tampil 7 kali di semua kompetisi.

Kondisi ini pun membuat Milan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dan membiarkannya pergi dengan gratis akhir Juni nanti. Kepergian Biglia juga akan mengurangi beban finansial Milan karena kontrak sang gelandang merupakan yang kedua termahal di skuat Rossoneri.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Gelandang veteran itu pun disebut telah menjadi incaran sejumlah klub luar Serie A, khususnya dari Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Arab Saudi.

Ia pun mengomentari masa depannya sekaligus melontarkan kritik pedas terhadap AC Milan, meski tetap meyakini Rossoneri akan bisa kembali menjadi klub besar di masa depan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

“Saya sedang mengevaluasi masa depan saya. Saya tidak menutup kemungkinan untuk kembali bermain di Argentina,” kata Biglia kepada MilanLive seperti dilansir Sempre Milan.

“Sejak saya tiba, klub ini (Milan) sudah 2 kali berganti kepemilikan. Milan akan kembali menjadi Milan yang dulu jika ada stabilitas di dalam organisasi klub ini. Milan akan kembali menjadi raksasa Eropa seperti sebelumnya, tapi bakal butuh waktu.”

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Milan sendiri memang tengah mengupayakan untuk melakukan revolusi besar-besaran demi mendapatkan stabilitas. Sosok yang santer disebut akan memimpin proses revolusi itu adalah mantan pelatih RB Leipzig, Ralf Rangnick.

Manajemen Milan bahkan telah menjanjikan uang belanja Rp1,6 triliun kepada pria Jerman itu. Tidak hanya itu, Rossoneri juga menawarkan posisi sebagai manajer sehingga Rangnick tidak hanya akan memiliki kendali di atas lapangan, tapi juga di bursa transfer.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom