Liga Italia

Tak Secerah Inter Milan, Mourinho Menyesal Pernah ke Real Madrid

Minggu, 24 Mei 2020 02:38 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© GettyImages
Lebih senang karena punya banyak prestasi di Inter Milan, Jose Mourinho menyesal pindah ke Real Madrid. Copyright: © GettyImages
Lebih senang karena punya banyak prestasi di Inter Milan, Jose Mourinho menyesal pindah ke Real Madrid.

INDOSPORT.COM - Jose Mourinho kini merasa kecewa akan keputusannya untuk pergi dari klub raksasa Serie A Liga Italia, Inter Milan dan pindah sebagai pelatih utama Real Madrid.

Sebelum berkarier di Santiago Bernabeu, Mourinho sempat meraih treble winners dengan Inter Milan dan menjadi alasan mengapa dirinya memiliki julukan The Special One. Akan tetapi ada suatu kondisi yang membuatnya membelot untuk pergi ke Spanyol.

Menurut juru taktik asal Portugal ini alasannya untuk berpaling ke Real Madrid ialah setelah hasil membanggakan kala Inter Milan secara ajaib mengalahkan Barcelona dengan agregat skor 3-2 di semifinal Liga Champions 2009-2010.

"Mereka (Real Madrid) datang ke saya setahun sebelumnya dan sempat membuat penawaran kepada presiden Inter Milan, Massimo Moratti. Kemudian saya putuskan untuk pindah setelah kemenangan lawan Barcelona karena percaya bisa sukses di sana," ucap Mourinho dilansir Marca.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pada akhirnya keputusan untuk pindah ke Real Madrid menjadi kesalahan besar bagi Mourinho karena impiannya untuk menang Liga Champions tak pernah terwujud. Dirinya pun merasa tak enak hati dan menganggap masa di Inter Milan jauh lebih bahagia.

"Saya kembali ke Inter Milan setelah kemenangan final Liga Champions di Santiago Bernabeu. Berkat cinta fans seharusnya saya tak meninggalkan Inter Milan. Memang, merupakan hak saya untuk melakukan apapun yang saya inginkan, tapi kini saya pikir saya lebih bahagia di Inter Milan dibanding di Madrid," tambahnya lagi.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Setelah pindah ke Real Madrid, Mourinho tak bisa berbuat banyak dengan hanya menangkan tiga gelar juara domestik saja. Hanya selang tiga musim, dirinya kemudian ditendang ke Chelsea di tahun 2013.

Jika saja Mourinho memutuskan diri untuk menetap, bukan tidak mungkin Inter Milan bisa tetap mempertahankan juara Serie A Liga Italia dan Liga Champions. Apalagi saat itu masih ada generasi emas seperti Javier Zanetti, Wesley Sneijder, dan Diego Milito.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom