Liga Inggris

Kisah Kelam Manchester City di Musim 2000/2001

Sabtu, 23 Mei 2020 21:29 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Isman Fadil
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Manchester City memiliki kisah kelam pada kompetisi musim 2000/2001 silam meski saat ini menjadi salah satu tim yang memiliki kekuatan besar.

Sejak kedatangan kolongmerat dari Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour, Manchester City mengumpulkan beberapa pemain bintang dengan harga yang mahal.

Hal ini dilakukan demi mengangkat performa tim yang sempat terpuruk beberapa tahun silam. Selain itu, prestasi dari rival sekota Manchester United ini menjadi semakin membaik setiap musimnya.

Namun, jauh sebelum memiliki cerita manis ini dimulai, Manchester City sempat mengalami masa kelam di Liga Inggris 20 tahun silam.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pada musim 2000/2001 silam, Manchester City datang dengan status sebagai tim promosi dari Championships (Kasta kedua Liga Inggris).

Saat bermain di Championships musim 1999/2000, klub yang bermarkas di Etihad Stadium ini telah menduduki peringkat kedua, selain itu ada dua klub lagi yakni Charlton Athletic sebagai juara dan Ipswich Town mendapatkan Playoff.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Tidak seperti rival sekotaya, Manchester United yang pada medio 90an merupakan musim-musim penuh gelar juara berkat racikan Sir Alex Ferguson.

Kedatangannya di Liga Inggris tersebut telah dinantikan sejak empat tahun lamanya saat mereka masih  bermain di kasta yang lebih rendah.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Setelah berhasil kembali ke Liga Inggris, Manchester City yang dimanajeri oleh Joe Royle ini mendatangkan beberapa pemain yang sedang naik daun.

Pemain tersebut antara lain adalah Alf-Inge Haaland dibeli dari Leeds United, lalu ada nama Paulo Wanchope dan Richar Dunne yang diboyong dengan harga mahal.

Selain itu, The Citizens ini juga mendapatkan bantuan jasa dari George Weah dengan status bebas transfer dari AC Milan yang musim sebelumnya bermain untuk Chelsea.

Sejak dimulainya musim tersebut, Manchester City sudah menunjuKkan performa yang kurang baik dan tidak memiliki pola permainan yang konsisten sama sekali.

Dalam laga awal, tim asuhan dari Joe Royle harus menerima pahitnya dikalahkan oleh sesama tim pRomosi, yakni Charlton Athletic dengan skor 0-4.

Meski sempat bermain bagus di pertandingan kedua Liga Inggris, saat memang melawan Sunderland dengan skor yang memuaskan yakni, 4-2. Manchester City harus menelan kekalahan lagi saat melawan Coventry dan Liverpool.

Saat melawan Liverpool, manchester City sempat mencetak dua gol dan salah satu gol tersebut dicetak oleh Gerge Weah. Alhasil selama membela Citizens ia mencatatkan 11 penampilan dan empat gol. Namun, dirinya harus hengkang karena berselisih dengan Joe Royle saat itu.

Mimpi buruk itu terus hadir menghiyasi Kota Manchester, sebab, tim kesayangan mereka harus merasakan kekalahan yang pahit dengan klub asal London Utara, Arsenal.

Berhadapan di kandang Arsenal, Manchester City harus mengakui keunggulan The Gunners. Pasukan Joe  Royle itu harus kalah dengan skor memalukan yakni lima gol tanpa balas.

Kalah dengan Arsenal membuat mental para pemain menurun drastis. Hal ini dibuktikan dengan enam kekalahan setelah laga tersebut membuatnya harus berkutat di papan bawah klasemen Liga Inggris.

Meski sempat menang banyak atas Everton, mental tersebut masih saja lemah. Alf-Inge Haaland dan kawan-kawan pun harus menelan 10 pertandingan tanpa kemenangan sama sekali.

Di pertandingan pekan ke-37 saat melawan Ipswich Town, Manchester City juga mengalami kekalahan tipis 1-2. Meski sempat unggul atas gol dari Shaun Goater. Hasil ini membuat mereka menelan mimpi buruk dengan harus terdegradasi lagi ke Championships.

Pada klasemen akhir Liga Inggris musim 2000/2001, Man City hanya mendapatkan 34 poin dan harus puas di posisi ke-18. Tim asuhan Joe Royle tertinggal delapan poin dari Derby Country yang berada di zona aman dengan 42 poin.

Tak hanya The Citizens saja yang merasakan masa kelam itu, ada Coventry City dan Bradford City pun juga merasakan hal yang sama seperti mereka.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom