INDOSPORT.COM - Rencana bergulirnya kembali Serie A Italia pada pertengahan Juni masih menyisakan sejumlah tanda tanya yang belum terjawab.
Kompetisi sepak bola Serie A Italia diumumkan akan resmi bergulir kembali pada 13 Juni mendatang. Tanggal ini dipilih oleh klub-klub melalui voting setelah pemerintah Italia memberikan lampu hijau dengan sejumlah catatan.
Klub-klub peserta pun sudah diperbolehkan untuk melakukan latihan secara individu di lapangan atau fasilitas klub pekan lalu. Sementara untuk berlatih bersama, hal itu baru diperbolehkan pada 18 Mei kemarin.
Namun, seiring berjalannya waktu, rencana ini terancam menemui jalan terjal. Berbeda dengan Bundesliga, sampai saat ini Italia belum merampungkan protokol pertandingan.
-Selain itu, ada pula beberapa hal lain yang membuat FIGC dan klub-klub masih berharap-harap cemas. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
1. Protokol Pertandingan Belum Rampung
-Sampai saat ini operator liga belum menyelesaikan protokol pertandingan. Sejauh ini FIGC baru selesai merampungkan protokol untuk latihan .
Maka dari itu, latihan kelompok sudah bisa dilakukan pada 18 Mei lalu. Namun untuk pertandingan sampai saat ini pemerintah Italia masih belum secara pasti memberikan lampu hijau.
Operator liga pun dituntut untuk secepatnya menyelesaikan susunan protokol pertandingan. Termasuk juga pertandingan tandang, aturan memasuki stadion, dll.
Pada 28 Mei nanti nasib Serie A baru benar-benar diputuskan setelah adanya pertemuan antara pemerintah, FIGC, presiden Lega Serie A, dan komponen lainnya. Diyakini Serie A akan mencontoh aturan yang ada di Bundesliga.
2. Protes dari Klub Peserta
Rencana bergulirnya liga ternyata tak ditanggapi dengan antusias oleh sebagian klub peserta. Meski semua klub setuju liga dilanjutkan, namun banyak dari mereka yang menolak untuk menggelar latihan 18 Mei lalu.
Penyebabnya, mereka masih mempertanyakan protokol kesehatan yang telah disepakati oleh FIGC dan pemerintah. Salah satu yang membuat keberatan klub-klub tersebut adalah aturan mengkarantina satu tim jika ada satu pemain saja yang terinfeksi virus corona
Hal ini dianggap akan menghambat jalannya kompetisi. Klub-klub yang terdiri dari AC Milan, Napoli, Inter Milan, Sampdoria, Genoa, Verona, Cagliari, dan Fiorentina itu juga mempersoalkan sebuah protokol yang bisa menyeret dokter tim mereka ke pengadilan.
Aturan itu memang menyebutkan bahwa setiap dokter klub bertanggung jawab secara hukum jika ada anggota klub yang terinfeksi corona selama kompetisi berjalan. FIGC sendiri saat ini tengah merevisi aturan tersebut.
3. Angka COVID-19 Masih Tinggi
Faktanya, sudah 65 ribu kasus positif COVID-19 tercatat di Italia. Meski curva perlahan menurun namun tanda-tanda kepulihan belum terlihat sepenuhnya.
Hal ini menjadi alarm serius bagi operator Serie A dan Serie B untuk lebih jeli mengantisipasi segala kemungkinan dengan menyusun skenario terburuk.
Berdasarkan aturan, semua pemain Serie A harus melalui tes terlebih dahulu sebelum diizinkan berlatih dan bertanding. Dengan kondisi yang masih cukup rawan di Italia, tak menutup kemungkinan saat tes menyeluruh itu ada lagi pemain-pemain yang terkena COVID-19.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom