INDOSPORT.COM – Rekrutan teranyar Chelsea, Hakim Ziyech mengungkapkan jika ibunya adalah alasan terbesar mengapa dirinya masih tetap bertahan di dunia sepak bola hingga saat ini.
Dilansir dari Standard, Ziyech mengungkapkan jika dirinya bisa saja telah meninggalkan karirnya sebagai pesepak bola profesional jika saja bukan karena ibunya yang selalu memberi dukungan padanya.
Masa muda Ziyech diketahui cukup kelam. Dirinya harus keluar dari sekolah pada usianya yang baru 16 tahun dan fokus mengejar mimpi menjadi bintang sepak bola masa depan setelah kematian ayahnya enam tahun sebelumnya.
Sempat terjerat narkoba dan hidup di jalanan, dirinya nyaris hanya menjadi pesepak bola amatir jika ia tidak menemukan sosok mentor pada diri Aziz Doufikar, pesepak bola Moroko pertama yang bermain di Belanda.
-“Alasan saya untuk tetap bertahan dan memutuskan untuk menjadi bintang sepak bola tak lain adalah karena ibu. Semua yang saya lakukan adalah untuknya dan jika bukan karena dukungannya selama ini, saya sudah tentu tak lagi berada di dunia sepak bola,” kata Ziyech.
Saat ini, dirinya adalah salah satu pemain terbaik di Eredivisie. Bersama Ajax, Ziyech bahkan sempat mengejutkan publik dunia dengan menembus semifinal Liga Champions musim 2018/19 kemarin.
-Kedatangannya ke Chelsea, diharapkan dapat menggantikan peran Eden Hazard yang memutuskan untuk hengkang ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas tahun 2019 yang lalu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom