Bola Internasional

Ungguli Vietnam, Timnas Indonesia Terbanyak Alami Pergantian Pelatih

Senin, 11 Mei 2020 20:16 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Timnas Indonesia tercatat mengalam pergantian pelatih terbanyak di antara negara-negara Asia Tenggara. Indonesia sudah mengganti pelatih 14 kali dalam satu dekade terakhir.

Media sepak bola asing, @aseafutbol, merilis daftar peringkat timnas negara yang kerap mengganti pelatih terhitung dari tahun 2010 hingga 2020.

Indonesia rupanya menempati urutan pertama sebagai negara yang kerap memecat pelatih tim nasional sepak bola di mana terdapat 14 kali pergantian dengan total 12 pelatih.

Sementara di urutan kedua ada Myanmar yang sudah mengalami 14 kali pergantian pelatih. Meski jumlahnya sama dengan Indonesia, namun Myanmar hanya mengganti total 11 pelatih saja.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

A post shared by Asean Futbol ⚽ (@aseanfutbol) on

Timnas Garuda juga mengungguli Vietnam yang hanya menempati urutan keenam dengan 10 kali pergantian terhadap sembilan pelatih timnas.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Timnas Indonesia yang saat ini diambil alih oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, sebelumnya pernah dilatih oleh Simon McMenemy kurang dari setahun selama periode 2018 hingga 2019.

Simon menggantikan Bima Sakti yang kala itu ditunjuk sebagai pelatih sementara setelah Luis Milla memutuskan hengkang dari tugasnya karena dianggap gagal meraih hasil baik di ajang ASEAN Games 2018.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Luis Milla didatangkan PSSI pada awal tahun 2017 untuk meningkatkan kualitas permainan Timnas Indonesia. Hal yang dinilai sulit dilakukan oleh pelatih sebelumnya, Alfred Riedl, yang tiga kali ditunjuk sebagai pelatih di tahun 2010-2011, 2013 -2014, dan 2016 lalu.

Kini, Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, yang diharapkan bisa mendongkrak performa tim Garuda di kancah internasional. Sayangnya, harapan itu masih belum terwujud mengingat hampir semua turnamen sepak bola dunia dihentikan akibat pandemi virus corona.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom