INDOSPORT.COM – Klub Liga 1 Arema FC menaruh prioritas tinggi terhadap sektor finansial, dengan menata ulang rencana keuangan pasca masa tanggap darurat atas pandemi virus corona dinyatakan berakhir nanti.
Hal itu sangat penting dilakukan, guna membuat sektor finansial semakin efektif. Terlebih, tim Singo Edan juga harus mengeluarkan anggaran ekstra untuk membayar gaji seluruh anggota tim selama masa pandemi.
Kebijakan itu sudah sesuai dengan instruksi PSSI pada 27 Maret lalu, yang mewajibkan seluruh klub memenuhi hak sebesar 25 persen kepada pemain, pelatih dan ofisial. Arema FC sendiri sudah menerapkannya sejak Maret hingga Juni mendatang.
"Secara keuangan, kami juga harus membuat berbagai persiapan dan perencanaan (anggaran)," General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengungkapkan.
Sehingga, Arema FC juga turut mendesak PSSI maupun LIB bersikap tegas. Apakah tetap melanjutkan sisa 31 pekan kompetisi Liga 1, atau bahkan menyudahinya dengan status force majeure.
"Karena sepak bola sekarang kan industri. Klub-klub juga sudah menjadi entitas bisnis," sambung dia.
Berhentinya kompetisi memang sangat terasa bagi Arema, meski juga dialami oleh klub Liga 1 lain. Setidaknya, finansial klub mulai seret setelah aliran dana dari subsidi kompetisi maupun kerja sama sponsor terhambat.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom