INDOSPORT.COM - Sejak menerapkan kompetisi profesional atau gabungan Perserikatan dan Galatama yang pertama kali digelar pada musim 1994/95 silam sampai saat ini tentu invasi pemain asing terus bergeliat di kancah Liga Indonesia.
Tak hanya pemain, klub-klub Indonesia juga melirik jasa pelatih asing untuk mendongkrak prestasi sebuah klub tersebut. Tak terkecuali pada klub legendaris, PSMS Medan.
Tim berjuluk Ayam Kinantan ini sempat beberapa kali menggunakan jasa pelatih asing. Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT coba rangkum deretan pelatih asing yang pernah menahkodai PSMS Medan.
1. Jairo Matos
Nama Jairo Matos tentunya sudah tak asing lagi bagi kancah persepakbolaan Indonesia. Pasalnya sebelum menjadi pelatih, ia merupakan pemain asing asal Brasil pertama kali merumput di Indonesia.
Ia pertama kali merumput bersama klub Galatama asal Sumatera Utara, Pardedetex, pada era 1980-an. Setelah tak lagi sebagai pemain, Jairo melanjutkan karier sebagai pelatih.
Di edisi pertama Liga Indonesia pada 1994/95 silam, Jairo sempat melatih tim rival sekota PSMS yakni Medan Jaya. Namun Jairo hanya bertahan setengah musim bersama klub tersebut.
"Jairo bergabung dengan PSMS pada Liga Indonesia edisi keempat (1997/98). Kala itu ia cukup sukses mengantarkan PSMS di Wilayah Tengah, sebelum akhirnya didepak dan digantikan Suimin Diharja yang saat itu jadi asistennya," kata pemerhati PSMS, Indra Efendi Rangkuti, kepada INDOSPORT.
2. Eric Williams
Setelah satu dekade tak pernah lagi menggunakan pelatih asing, PSMS akhirnya kembali menggunakan jasa pelatih asing pada ISL edisi 2008/09. Sosok tersebut adalah Eric Williams.
Pelatih asal Australia itu menjadi pelatih asing kedua yang pernah menahkodai PSMS. Dia menangani PSMS mulai pekan ketiga ISL 2008/2009 menggantikan Iwan Setiawan.
"Eric Williams melatih hingga pertengahan musim ISL dengan hasil yang stagnan, karena PSMS hanya berselisih tipis di atas zona degradasi," kenang Indra.
3. Luciano Leandro
Didepaknya Eric Williams, PSMS saat itu menjatuhkan pilihan pengganti kepada Luciano Leandro. Namun mantan pemain Persija Jakarta ini hanya bertahan selama dua pertandingan saja.
"Dia hanya sempat melatih 2 partai di putaran kedua ISL karena lisensinya dianggap bermasalah oleh PSSI waktu itu. Luciano Leandro kemudian digeser menjadi Direktur Teknik PSMS dan posisi pelatih kepala kemudian dipegang oleh Liestiadi dibantu Rudi Saari sebagai asisten," lanjut Indra.
4. Raja Isa
Pelatih asing berikutnya yang menangani PSMS adalah Raja Isa. Pelatih asal Malaysia yang kini melatih PSPS Riau di Liga 2 2020 ini pernah menangani PSMS di ISL 2012 silam. Namun lagi-lagi nasibnya sama seperti pelatih-pelatih asing PSMS sebelumnya yang tidak bertahan lama.
"Raja Isa hanya bertahan 8 laga di musim itu karena hanya mampu mengantarkan PSMS meraih 1 menang, 4 seri, dan 3 kalah. Usai kalah 0-1 dari Persegres di Stadion Teladan, Raja Isa dipecat dan digantikan Suharto AD hingga akhir musim," sebut Indra.
5. Fabio Lopez
Ketika kompetisi sepak bola Indonesia terpecah menjadi ISL dan IPL pada 2012 silam, PSMS IPL juga sempat dilatih pelatih asing asal Italia yakni Fabio Lopez.
"Fabio Lopez waktu masuk PSMS IPL menggantikan M.Khaidir yang diturunkan menjadi asisten pelatih karena hasil yang kurang baik di awal musim. Namun sayang Fabio Lopez juga gagal mengangkat PSMS di IPL karena berada di papan bawah terus hingga akhir musim," kata Indra.
6. Peter Butler
Lalu pelatih asing yang pernah membesut PSMS terakhir adalah Peter Butler saat PSMS berlaga di Liga 1 2018 silam. Ia menggantikan Djajang Nurdjaman yang didepak pertengahan musim.
Pelatih asal Inggris itu sebelumnya bergabung dengan PSMS sempat melatih di Persipura Jayapura di awal-awal Liga 1 2018. Namun sayang, kehadirannya belum mampu menyelamatkan PSMS dari degradasi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom