INDOSPORT. COM - Gelandang Indonesia pernah menjalani cerita manis menjebol gawang dua kiper hebat, Pepe Reina dan Jens Lehmann.

Sosok yang dimaksudkan itu bernama Denny Landzaat. Ia merupakan pemain keturunan Indonesia, yang mampu menembus level sepak bola top Eropa.

Soal karier internasional, Landzaat memilih negara kelahirannya, Belanda, dengan catatan 38 penampilan dan satu gol. Meski begitu, Indonesia tetaplah menjadi identitas yang melekat dalam diri Landzaat.

Perjalanan karier klub Landzaat, dilalui bersama sejumlah tim top Benua Biru. Ajax Amsterdam, AZ Alkmaar, Wigan Athletic, Feyenoord, hingga Twente, semua pernah merasakan bakat olah bola Landzaat.

Hal menarik yang menghiasi karier Landzaat, ketika dirinya bisa mencetak gol ke gawang dari kiper top dunia. Setidaknya ada dua kiper ternama yang jadi korban Landzaat, yakni Pepe Reina serta Jens Lehmann.

Landzaat membobol gawang Pepe Reina yang masih bermain untuk Villarreal. Kisahnya terjadi pada 7 April 2005, dalam laga leg pertama perempat final Piala UEFA.

Peran Landzaat kala itu mengisi lini tengah AZ Alkmaar, bertandang ke markas Villarreal. Laga baru berjalan 11 menit, Landzaat sudah bisa mencetak gol, membuat kiper Villarreal, Pepe Reina, tak berdaya.

Gol Landzaat ternyata membakar semangat rekan-rekannya. AZ Alkmaar lantas bisa mencuri kemenangan 2-1 di markas Villarreal.

Sementara itu, pengalaman merobek jala gawang Jens Lehmann terjadi ketika Landzaat membela Wigan. Tepatnya dalam laga lanjutan Liga Inggris kontra Arsenal, 11 Februari 2007.

Wigan, yang bertandang ke markas Arsenal, tentu tampak inferior. Namun Landzaat berhasil membuat kejutan pada menit ke-35, lewat sepakan jarak jauh yang tak mampu dibendung kiper Arsenal, Jens Lehmann.

Sayangnya, keunggulan yang dibuat Landzaat, tak bisa bertahan sampai akhir laga. Arsenal pada babak kedua bisa membalikkan situasi dan menang 2-1.

Begitulah kurang lebih perjalanan karier Landzaat yang pernah menjebol gawang dua kiper ternama, Pepe Reina dan Jens Lehmann. Landzaat sendiri sudah pensiun sejak 2014, kini alih profesi jadi pelatih, terakhir membesut Feyenoord sedari 2018 hinhgga 2019.