INDOSPORT.COM - Lionel Messi selaku striker raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, dikenal karena kehebatannya dalam melakukan tendangan bebas. Siapa sangka ada penderitaan di balik kemampuannya itu.
Jika membahas soal Messi, sudah dipastikan yang terbayang ialah kehebatannya ketika berada di lapangan. Meraih enam Ballon d'Or sudah cukup membuktikan kapten Barcelona ini sebagai pemain terbaik sepanjang masa.
Tak hanya diberkahi kemampuan dribble, finisher, dan kecepatan mumpuni, Messi juga ahli dalam melakukan tendangan bebas. Tak hanya dari jarak jauh melainkan juga sudut mustahil, sehingga La Pulga layak jadi pemain serba lengkap.
Tapi apa sejatinya rahasia sukses Messi saat melakukan set piece? Dilansir laman berita Sport Bible, pakar kesehatan Dokter Rajpal Brar berhasil membongkar rahasia teknik dan cara unik menendang ala si megabintang Barcelona itu.
-Lionel Messi has trained himself to 'sprain' his ankle when taking free-kicks. 😳 pic.twitter.com/TiueIUhYau
— Squawka Football (@Squawka) April 27, 2020
"Ketika Messi menendang bola, dia sedikit menekuk pinggul ke arah kanan dan menggunakan kaki kiri untuk lesatkan bola. Menariknya, dia memfokuskan berat ke bagian terluar kaki kanan sehingga tendangan dengan kaki kirinya bisa bergerak selaras," ucap Dokter Rajpal.
-"Tapi hal itu juga menyebabkan pergelangan kaki seolah-olah terkilir dan kami menyebutnya inversion sprain. Untuk kasus Messi justru berbeda, dia sengaja membuat kakinya keseleo dengan latihan terus menerus dan mampu mengontrol tubuhnya," tambahnya lagi.
Teknik evolusi ini nyatanya memang sudah lama dipraktekkan Messi dalam tiap pertandingan selama kurun waktu bertahun-tahun. Mampu melakukan tendangan bebas pada sudut 50 derajat membuat winger Barcelona ini selalu mengelabui para kiper lawan.
Terlepas dari kehebatannya saat cetak gol lewat tendangan bebas, Lionel Messi sudah catatkan statistik mencengangkan dengan torehan 627 gol dan 261 assist dalam 742 penampilannya di keseluruhan laga bersama Barcelona.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom