INDOSPORT.COM - Daniel Alberto Passarella, merupakan pemain sekaligus pelatih legendaris yang pernah dimiliki Argentina. Kehebatan Daniel Passarella begitu melegenda baik di lapangan maupun luar lapangan.
Daniel Passarella, lahir 25 mei 1953, adalah pemain berbakat yang bermain di posisi bek tengah. Meski berposisi sebagai pemain belakang, namun ia sangat tajam di kotak penalti lawan.
Dari sekitar 538 penampilan di sepanjang kariernya, ia telah mencetak hampir 153 gol. Angka mencengangkan ini menjadikannya sebagai bek paling subur di Argentina dan Eropa.
Di masa keemasannya, ia bermain di skuat Timnas Argentina yang dihuni bintang-bintang legendaris seperti Mario Kempes, Jorge Valdano, sampai Diego Maragona. Ia menjadi satu-satunya pemain Timnas Argentina yang merasakan dua kali gelar juara Piala Dunia, yakni 1978-1986.
-Tak cuma piawai menjaga barisan belakang, ia merupakan kapten Timnas Argentina di Piala Dunia 1978. Passarella sukses mengangkat trofi Piala Dunia di depan publiknya sendiri di Argentina.
Kepiawaian Passarella dalam memimpin skuat memang patut diacungi jempol. Passarella masih berusia 25 tahun saat masih menjabat sebagai kapten Argentina di 1978.
-Perannya menyatukan tim sangat vital karena di tahun itu Argentina tengah dibayang-bayangi konflik politik dalam negeri yang membuat rakyat tercekam.
Kehebatan Passarella sebagai pemain juga melegenda di level klub. Passarella tercatat merupakan legenda dari klub River Plate.
Passarella membela River Plate dalam dua periode, yakni tahun 1974-1982 dan 1988-1989. Di River Plate ia bermain sebanyak 291 laga dan mencetak 99 gol.
Salah satu puncak karier Passarella di level klub mungkin terjadi saat dirinya hijrah ke Eropa bermain di dua klub Serie A Italia, yakni Fiorentina dan Inter Milan.
Selama bermain di Italia untuk Fiorentina dan Inter Milan, Passarella mencatatkan 212 penampilan dan 50 gol. Passarella hingga saat ini memegang rekor sebagai bek tersubur di Timnas Argentina (22 gol dari 70 laga) dan di Liga Argentina (99 gol).
Pelatih Kontroversial
Selepas pensiun sebagai pemain pada 1989, Daniel Passarella melanjutkan kariernya sebagai pelatih sepak bola. Sebagai pelatih. ia bukanlah sosok sembarangan.
Passarella pernah melatih Timnas Argentina dari tahun 1994-1998. Di level klub ia pernah memegang River Plate (1990-1994, 2006-2007), Parma (2001), Monterrey (2002-2003), dan Corinthians (2005).
Sayang, prestasinya sebagai pelatih tak semenonjol ketika ia masih jadi pemain. Justru ia dikenal sebagai juru taktik yang kontroversial.
Passarella dikenal sebagai pelatih yang kaku dengan aturan. Ia sangat membenci pemain-pemain berambut gondrong atau pun yang mengenakan anting.
Saat di Parma, ia sempat dibenci sejumlah pemain atas keputusannya itu. Salah satu yang terkenal adalah konfliknya dengan Fabio Cannavaro.
Cannavaro yang ketika itu menjabat sebagai kapten Parma diketahui memiliki rambut gondrong. Cannavaro pun enggan memotong rambut. Ia lebih memilih hengkang dari Ennio Tardini ketimbang mengikuti aturan Daniel Passarella.
Daniel Passarella pensiun dari dunia kepelatihan pada 2007. Selepas itu ia sempat menjabat sebagai Presiden River Plate, klub legendaris yang diperkuatnya di masa muda.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom