INDOSPORT.COM - Mochamad Fakhrudin menyebut unsur kekompakan tim sebagai kunci dari sukses Arema, yang mencapai prestasi besar kala teringat perjalanan tim di musim 2009/2010 silam.
Bagaimana tidak, tim Singo Edan nyaris menyapu seluruh peluang trofi yang ada. Namun, upaya itu gagal saat dikalahkan Sriwijaya FC pada final Piala Indonesia.
"Kunci sukses saat itu, saya pikir adalah faktor menyeluruh," tukas Mochamad Fakhrudin menjawab pesan singkat Indosport, Senin (20/04/20) siang.
Dari segi teknis, Arema kala itu memang bisa dibilang sebagai tim yang tak diunggulkan juara. Namun, Robert Rene Alberts berhasil meracik materi pemain gado-gado itu menjadi tim yang solid berkat Kekompakan luar biasa.
Pelatih Belanda itu meracik materi pemain lokal yang mayoritas berusia muda plus asing yang sarat kualitas. Dia mendatangkan palang pintu berpengalaman internasional seperti Pierre Njanka yang sebelumnya bermain di Persija dan pernah mencicipi atmosfer Piala Dunia.
"Taktik dan strategi Coach Robert Rene Alberts bagus dan semua pemainnya kompak," sebut figur yang kini menjadi Asisten Pelatih Madura FC di Liga 3 tersebut.
"Dukungan Aremania juga sangat luar biasa. Pengalaman yang luar biasa," sambung dia.
Yang pasti bagi Fakhrudin, tim waktu itu menjadi paling indah di setiap menitnya. Meski pada akhirnya, Arema Indonesia hanya meraih trofi juara pada kompetisi ISL, namun gagal menyandingkannya dengan gelar Piala Indonesia.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom